Mereka Tunda Liburan Gara-gara Dollar Naik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dollar VS Traveling

Mereka Tunda Liburan Gara-gara Dollar Naik

- detikTravel
Rabu, 11 Mar 2015 10:20 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta -

Dollar AS jadi mata uang yang traveler gunakan dalam berpergian ke luar negeri. Mengingat saat ini nilai tukar dollar sedang tinggi terhadap rupiah, tak sedikit traveler yang harus gigit jari. Liburan terpaksa tertunda.

Eko Doni Prayudi adalah traveler yang berbagi kisahnya kepada redaksi detikTravel, Selasa (10/3/2015). Dia mengurungkan rencana perjalanannya ke Thailand. Padahal tadinya dia berniat menyaksikan Festival Songkran di sana.

Dia mengungkapkan, harga tiket pesawat yang murah menggunakan dollar tetap saja akan terasa mahal jika dikonversikan ke rupiah yang kini sudah menyentuh angka 1 dollar AS sama dengan Rp 13 ribu. Belum lagi, harga-harga hostel yang juga akan naik dengan penyelenggaraan festival tersebut. Biaya yang dia keluarkan bakal berasa berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harus menambah dana menjadi 25% lebih banyak untuk transportasi dan akomodasi serta 25% lagi tambahan untuk komsumsi dan jaga-jaga," tulis Doni.

BACA JUGA: Dollar Rp 13.000, Bagaimana Nasib Jalan-jalan ke Luar Negeri?
https://travel.detik.com/read/2015/03/11/070509/2855122/1382/dollar-rp-13000-bagaimana-nasib-jalan-jalan-ke-luar-negeri

Kondisi dollar ini di luar perhitungan Doni sebelum 2015. Dia tahun lalu berpikir justru dollar akan turun. Doni tidak mempersiapkan dana sebanyak itu dan tidak berani berspekulasi untuk membeli saja tiket pesawat PP dan selanjutnya bagaimana nanti.

"Saya harus tetap berpikir logis. Lebih baik mengurungkan niat untuk menonton Festival Songkran dan menunda tahun depan atau merencanakan liburan lain yang lebih terjangkau," kata Doni.

Hal yang sama juga dirasakan traveler bernama Martua Ganda. Dengan kondisi dollar seperti sekarang ini, dia pun mengurungkan niat buat traveling ke luar negeri.

"Kalau saya lebih bagus mengurungkan niat buat traveling ke luar negeri. Mahal bos biayanya," kata Martua Ganda.

BACA JUGA: Tak Cuma Indonesia, Turis Dunia Pusing Akibat Dollar Berjaya
https://travel.detik.com/read/2015/03/11/091518/2855214/1382/tak-cuma-indonesia-turis-dunia-pusing-akibat-dollar-berjaya

Traveler lainnya, memberikan pendapat melalui akun Twitter detikTravel. Akun Twitter bernama @NurainaFika2 mengaku, kenaikan nilai tukar dollar sedang tinggi terhadap rupiah sangat mempengaruhi rencana perjalanan ke luar negeri. Hal senada juga dikemukakan akun Twitter @phrjakarta, yang menurutnya dampak paling terasa adalah bagi para backpacker.

Akun Twitter @deniPCHY menjabarkan, dia tahun ini sudah merencanakan pergi bertualang ke Eropa. Apa daya, harga tiket dan akomodasi bakal terlihat lebih mahal. Sama halnya oleh @irfanfq yang bilang dollar naik maka tiket pesawat menjadi mahal.

"Nggak jalan-jalan dulu ke luar negeri kalau uang sendiri, kalau dibayarin baru jalan-jalan," kicau @KORINAH.

Bagaimana dengan Anda? Tetap lanjut berangkat, menunda atau malah batal traveling? Jika punya opini soal ini, silakan kirim email ke redaksi@detik.travel.

(aff/fay)

Hide Ads