Bintan & Belitung Boleh Diadu dengan Maladewa

Jakarta - Kepulauan Maladewa sering dianggap sebagai surga dunia karena keindahan alam pesisirnya. Tak kalah dengan Maladewa, Indonesia juga punya Bintan dan Belitung yang boleh diadu kecantikannya dengan Maladewa.

Pantai cantik, pasir putih dan air jernih menjadi daya tarik utama dari kepulauan yang terletak di Samudera Hindia ini. Karena pesonanya, banyak wisatawan dunia yang mendatangi kepulauan ini. Tak sedikit pula wisatawan asal Indonesia yang liburan atau bahkan bulan madu ke sana.

Padahal, Indonesia yang merupakan negara kepulauan pun punya pemandangan yang tak berbeda jauh dari itu. Banyak sekali pulau yang memiliki resor di atas laut. Salah satunya bahkan ada di Kepulauan Seribu.

Menpar Arief Yahya pun berencana membuat konsep yang mirip dengan Maladewa. Seperti diwawancara detikTravel, Selasa (24/3/2015), dua pulau yang akan jadi modelnya adalah Bintan dan Belitung.

Menurutnya, kedua pulau ini punya lanskap yang indah, dan juga potensi wisata yang besar. Semua itu disempurnakan dengan dukungan transportasi yaitu rencana pembangunan bandara dan pelabuhan.

"Gambarannya, Bintan seperti Nusa Dua, luasnya dua kali Singapura," ujar Arief kepada detikTravel.

Di Pulau Bintan sendiri, lanjut Arief, ada resor yang sudah berdiri dan fasilitasnya tergolong lengkap dan memuaskan. Sehingga, wisatawan yang datang bisa maksimal menikmati liburan ala pesisir.

Resor yang ada di sini sengaja dibuat tidak saling berdekatan. Jadi, ada banyak jarak antar bungalow atau villa. Bukan sekadar jarak, karena antar bungalow atau villa berdiri hutan hijau yang sejuk dan rimbun.

Siapa yang takkan termanjakan jika menginap di sini. Suasana pantai yang mudah dijangkau, lalu menginap dengan suasana hutan yang tenang.

Ada pula resor yang berada di tepi pantai bagi pengunjung yang ingin nuansa pesisir. Semua bisa saja lengkap terwujud selama beberapa tahun ke depan.

Meski mengalami banyak pembangunan, diharapkan keasrian bisa dipertahankan oleh para developer dan juga turis-turis yang datang. Wisata tetap jalan, kelestarian tetap terjaga.

(shf/fay)