Menonton Lais, Akrobat Tradisional Garut yang Menegangkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Honda Smart Adventure

Menonton Lais, Akrobat Tradisional Garut yang Menegangkan

Rangga Rahadiansyah - detikTravel
Sabtu, 30 Mei 2015 09:35 WIB
(Rangga Rahardiansyah/detikTravel)
Garut - Siapa yang tahu kalau Garut memiliki kesenian tradisional berupa akrobat dan ilmu kebal, kesenian Lais namanya. Atraksi yang sudah langka ini menampilkan aksi keseimbangan tali yang menegangkan di atas bambu.

Kesenian asli Garut yang mulai langka ini sayang jika tidak disaksikan. Bayangkan, aksi memanjat bambu setinggi hampir 10 meter dan beraksi di tali yang terikat di atas bambu tersebut dilakukan tanpa rasa takut oleh senimannya.

Tak hanya beraksi di atas tali di ketinggian, seniman pun menunjukkan aksi kekebalan tubuhnya terhadap benda tajam. Jika melihatnya, Anda pasti akan teriak histeris.

Rombongan touring Honda Smart Adventure Jawa-Madura-Bali-Lombok sempat menikmati kesenian tradisional ini, Jumat (29/5/2015). Setelah makan siang di pinggir Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, Smart Rider -panggilan rider di Honda Smart Adventure-langsung menyaksikan aksi seni Lais dari kelompok Putra Pancawarna yang sedang berlangsung.

Awalnya, hanya ada iringan musik yang sama seperti pada kesenian Debus. Hmm.... alunan musiknya saja sudah membuat merinding, apalagi melihat aksinya.

Di sana, sudah terlihat dua batang bambu lurus setinggi 9,5 meter dengan seutas tali yang diikat di atasnya. Ada juga sebuah tangga yang tidak biasa. Yup, anak tangganya adalah serangkaian golok. Hiii....

Diiringi musik khas pada kesenian itu, seorang bocah mulai melancarkan aksinya menghibur pengunjung. Dia memanjat bambu di sebelah kiri dengan cepat hingga ke tali yang terikat di ujung bambu.

Dengan santainya dan tanpa rasa takut bocah itu duduk di bambu paling atas. Selanjutnya, dia mulai 'menari-nari' di atas tali. Bahkan sempat tiduran beralaskan seutas tali yang terikat di ujung bambu itu serasa di sebuah hammock yang diikat di pohon.

Dengan bocah yang tetap menari di atas tali, di tangga golok sebelah bambu kembar itu sudah terlihat seorang bapak berbaju biru yang siap menaiki tangga golok. Tanpa rasa takut, satu per satu anak tangga dinaikinya.

Tak cukup sampai di situ, sesampainya di tangga golok paling atas, bapak itu sempat melakukan aksinya dengan goloknya. Senjata tajam itu ditusuk-tusuk ke tubuhnya. Yang membuat penonton histeris adalah saat bapak itu 'mengiris' lidahnya sendiri, tapi, tidak ada luka sedikit pun.

Saya pun sempat mengobrol dengan Pak Ading, Ketua Putra Pancawarna. Menurut Pak Ading, kesenian ini diambil dari seni bela diri silat. Untuk melestarikan seni Lais ini, Pak Ading mengajak anak-anak kecil agar mereka bisa mewariskan budaya asli Garut ini.

"Sudah lama. Sekarang-sekarang udah diteruskan ke generasi penerus. Malah nih anak kecil sudah pada bisa main-main golok," kata Pak Ading.

Aksi Lais ini diakhiri oleh aksi bocah yang menuruni bambu dengan cara yang ekstrem. Dia turun dengan posisi kepala di bawah. Penonton makin histeris saat bocah itu merosot dengan kepala yang hampir menyentuh tahan. Namun, saat mendarat di tanah anak itu malah berjalan dengan kedua tangannya, posisi kepalanya masih di bawah. Wow!

(Sri Anindiati Nursastri/Sri Anindiati Nursastri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads