Setiap traveler tentunya punya gaya travelingnya sendiri, baik itu sendirian atau ramai-ramai dengan teman atau kerabat. Pastinya, pengalaman yang didapat akan berbeda. detikTravel, Kamis (3/9/2015) mencoba menghimpun komparasi antara solo traveling dan pergi beramai-ramai.
Solo traveling
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika memilih solo traveling, kita bisa bebas mengatur petualangan tanpa harus berdebat dengan teman. Destinasi apa saja yang akan didatangi, durasi berkunjung ke suatu tempat, dimana akan menginap, semua bisa ditentukan sesuka hati," ujar Sri, seorang traveler.
Tak sedikit traveler yang pergi sendirian untuk menenangkan hati yang galau karena dirundung masalah. Menjejakkan kaki di berbagai destinasi dengan leluasa tentu saja bisa mengurangi berbagai beban di hati Anda. Bisa juga dalam perjalanan itu Anda menemukan sahabat atau pacar baru yang sama-sama solo traveler.
Walaupun banyak kelebihannya, solo traveling juga punya kekurangan. Traveler harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mulai bepergian. Baik itu kondisi fisik, kemampuan bahasa asing, keuangan serta berbagai informasi menganai bagaimana keamanan dari destinasi tujuan.
Ketika pergi sendirian, tentunya perhitungan harus cermat karena tak ada bala bantuan yang selalu menemani. Persediaan uang juga harus cukup, jangan sampai kekurangan karena akan sulit mencari pinjaman di daerah asing tanpa seorang teman.
Selain itu tidak semua daerah di dalam atau luar negeri aman untuk dijajaki seorang diri. Siapa saja tetap harus selektif dalam memilih destinasi jika ingin pergi sendirian, apalagi untuk seorang kaum hawa yang tidak mahir bela diri.
Pergi beramai-ramai
Traveling beramai-ramai biasanya dianggap lebih seru daripada sendirian. Akan selalu ada teman yang bisa diajak ngobrol santai dan memecahkan masalah yang muncul ketika traveling. Jika ada kesulitan seperti tiba-tiba sakit atau kehabisan baju bersih hingga uang, akan lebih mudah mendapat bantuan dari teman seperjalanan.
"Pergi bersama teman-teman juga bisa melatih kekompakan dan keakraban. Hubungan pertemanan pun bisa semakin erat setelah pulang traveling," jelas Fitra yang lebih suka traveling beramai-ramai.
Traveler yang tidak pergi sendirian pun akan merasa bahwa keamanan dirinya lebih terjamin. Ada orang lain yang selalu menemani di berbagai kesempatan dan bisa diajak saling melindungi satu sama lain.
Namun, tidak seperti pergi sendirian, traveler yang pergi bergerombol harus memikirkan juga bagaimana keinginan setiap individu dalam grup. Di sebuah kelompok jalan-jalan pasti setiap orang punya objek wisata tujuan yang berbeda. Jadi membutuhkan lebih banyak waktu berdiskusi sebelum bisa mulai traveling.
Setiap orang pun harus menjaga perasaan teman seperjalanannya. Jangan sampai berlebihan ketika bercanda sehingga membuat sang teman marah. Jika rekan seperjalanan ada yang marah, liburan pun bukan berakhir bahagia tapi malah kacau.
Pemilihan penginapan dan transportasi juga harus dipikirkan masak-masak jika pergi ramai-ramai, apalagi jika rombongan mencapai 10 orang. Traveler harus mencari kamar hostel atau hotel yang masih banyak kosong dan alat transportasi yang mampu menampung banyak orang sekali jalan. Kalau tidak begitu, akan tambah repot karena harus terpencar.
Nah, traveling sendirian atau ramai-ramai memang ada plus minusnya. Tinggal Anda sendiri yang menentukan ingin mendapat pengalaman perjalanan yang seperti apa. Kalau penasaran, Anda juga bisa mencoba keduanya agar bisa tahu pasti mana gaya traveling yang lebih asyik.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum