Jika berkunjung ke negara seperti di Eropa, AS, dan Australia, asuransi perjalanan sangat diperlukan. Mengapa? Karena setiap traveler yang masuk ke negara-negara tersebut wajib memiliki asuransi perjalanan sebagai syarat visa.
"Kebanyakan orang memesan asuransi perjalanan untuk keperluan apply visa. Karena tanpa asuransi perjalanan, visa mereka tak bisa keluar," tutur Wibie Indra, Head of Travel Insurance, Mega Insurance, kepada detikTravel, Rabu (2/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wibie, itu kembali lagi ke keperluan masing-masing. Perlu diketahui, asuransi perjalanan itu mencakup banyak hal, dari yang mendasar seperti kesehatan, hingga keselamatan koper dan bantuan saat delay pesawat. Bahkan, keselamatan dan keamanan rumah tinggal pun bisa termasuk dalam paket asuransi perjalanan ini.
Pertama, kenali dulu seperti apa itu asuransi perjalanan. Karena yang dikenal masyarakat saat mendengar kata asuransi adalah identik dengan kesehatan atau jaminan kehilangan barang. Padahal, di asuransi perjalanan, banyak yang bisa di-cover.
"Selama perjalanan, kami bisa meng-cover pencurian, sakit karena perbedaan cuaca, makanan, serta risiko yang tak bisa diprediksi seperti kecelakaan atau meninggal dunia," lanjut Wibie.
Asuransi perjalanan tidak hanya melindungi wisatawan saat terjadinya kecelakaan saja. Namun perlindungan menyeluruh, termasuk jika terjadi ketidaknyamanan saat perjalanan, seperti delay pesawat, hingga hal-hal tidak terduga seperti penyalahgunaan kartu kredit, kehilangan dokumen perjalanan, hingga cidera.
Di Indonesia sudah tersedia banyak perusahaan asuransi yang memfokuskan diri di asuransi perjalanan. Beberapa di antaranya adalah Mega Insurance, Chartis, dan AIG. Sedangkan programnya sangat beragam, ada yang perorangan, keluarga, dan bisa juga untuk dua orang saja.
"Ada yang individual, ada yang keluarga. Yang keluarga terdiri dari suami dan istri yang sah, serta 2 anak," kata Wibie.
Untuk biaya, semua tergantung paket asuransi yang diambil. Misal mengambil paket primer, Anda bisa mendapat semua perlindungan dengan ganti rugi sampai lebih dari 200%. Tapi dengan kompensasi biaya yang tidak sedikit. Misal ingin asuransi yang tidak membuat kantong bolong pun bisa, namun kompensasinya harus sesuai dengan biaya yang dibayarkan.
Durasi dari asuransi perjalanan pun beragam, mulai dari 1 minggu, 1 bulan, hingga per tahun. Tinggal pilih mau yang berapa lama.
"Ada yang 1-4 hari, 5-6 hari 7-8 hari, sampai setahun. Seperti contoh, asuransi perjalanan Mega Insurance untuk 1-4 hari mulai dari USD 5 (Rp 70 ribu) dengan jumlah maksimal santunan USD 25.000 (Rp 353 juta)," kata Wibie.
Keperluan mengambil asuransi tersebut kembali ke kebutuhan traveler masing-masing. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Karena olahraga ekstrem biasanya tidak dicover asuransi. Jadi kegiatan seperti diving atau naik gunung memiliki asuransinya sendiri.
"Kami tidak mengcover kegiatan seperti itu, tapi jika ada pemberitahuan sebelum berangkat, kami bisa memodifikasi hal itu sehingga kegiatan para traveler bisa berjalan lebih nyaman," ungkap Wibie.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum