Mengenal Jimmy Affar, Pelopor Batik Papua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Jimmy Affar, Pelopor Batik Papua

Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 01 Okt 2015 09:57 WIB
Jimmy dan batik buatannya (dok. Bayu Maitra/ACI)
Jakarta -

Batik Papua pelan-pelan menjadi suvenir baru untuk wisatawan yang pergi ke Jayapura. Yuk kita berkenalan dengan orang yang menjadi pelepor Batik Papua, batik kontemporer yang bergaya etnik.

Adalah Jimmy Affar, seorang putera Papua yang kini menaungi industri batik Papua. Batik ini diakuinya bukan sekadar cinderamata. Lebih dari itu, batik ini merupakan cara memperkenalkan Papua kepada dunia.

Selama ini, Papua dikenal sebagai daerah yang masih eksotis. Dengan kata lain, masih asli dan belum tersentuh dunia luar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak orang menyangka kalau orang di Papua itu tidak pakai baju, hanya pakai koteka. Dengan batik ini bisa sekaligus diketahui, kalau orang Papua juga menggunakan pakaian," tuturnya kepada detikTravel, Rabu (30/9/2015).

Lebih dalam, batik Papua juga mengabadikan semua hal yang khas Papua. Seperti suku-suku hingga hewan khas yang ada di sana.

"Saya memang ingin mengabadikan Papua ke dalam batik, agar dunia tahu seperti apa Papua ini," lanjut pria kelahiran 17 September 1960 ini.

Berbekal 15 tahun di Jakarta, bekerja dengan desainer-desainer terkenal seperti Ramli dan Carmanita, ia memberanikan diri memulai usahanya. Sebelumnya, ia sempat 2 bulan belajar batik di Pekalongan.

"Banyak belajar waktu bekerja dengan Ramli dan Carmanita. Saya juga ke Pekalongan untuk belajar batik tulis," lanjut kakek 5 cucu ini.

Sesampainya di rumah, ia mengajarkan anggota keluarganya dahulu. Mulai dari kakak, adik dan saudara-saudaranya. Setelah bisa, barulah masyarakat sekitar diajarkan juga.

Saat ini, sudah ada sekitar 50 pekerja yang merupakan 47 wanita dan 3 orang pria. Mereka aktif membuat batik tulis dan batik cetak.

Jimmy memusatkan pembuatan dan distribusi batiknya berada di Jayapura, Papua saja. Sejauh ini belum ada cabang. Hanya ada di Komplek Perumahan Pemda Aimas, Kota Raja, Jayapura, Papua.

"Wisatawan yang mau beli atau melihat proses pembuatannya bisa langsung datang ke sini," kata Jimmy.

Untuk masalah terkenal, Batik Papua tak hanya dikenal seantero Nusantara saja, tapi juga dunia. Bahkan telah mengikuti beberapa pameran kelas internasional.

"Batik Papua, terjauh sudah pernah sampai Amerika. Ada yang memesan pribadi, ada juga yang pernah jadi pameran," tuturnya.

Kalau traveling ke Jayapura, jangan cuma mencari suvenir koteka dan noken ya. Batik Papua juga layak diburu sebagai suvenir.

(aff/aff)

Hide Ads