Pergi Salah Waktu, Liburan Jadi Sia-sia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Liburan Apes

Pergi Salah Waktu, Liburan Jadi Sia-sia

Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 01 Okt 2015 10:45 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Derawan -

Memilih waktu yang salah bisa benar-benar menghancurkan liburan. Inilah aneka kisah gagal liburan para traveler yang salah waktu.

Liburan memang harus dipertimbangkan dengan matang-matang. Baik itinerary, budget, sampai tanggal liburan. Karena jika salah, liburan pun akan kacau berantakan. Seperti salah satu traveler bernama Robbie yang salah waktu datang ke Ternate.

"Kayaknya bulan Agustus kemarin cuaca lagi nggak bersahabat. Saya ke Morotai untuk diving sekaligus upacara bendera di air. Nyatanya ombak besar banget seminggu penuh, air pun keruh," tuturnya kepada detikTravel, Rabu (30/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuti yang diambilnya selama seminggu diakuinya sia-sia karena banyak titik dive yang urung diselami. Bahkan sampai pulang pun, ombaknya masih menggila.

"Yang pasti, harus balik lagi ke sana pas cuacanya cerah!" tegasnya.

Hampir mirip dengan Robbie, ada Nida yang liburan ke Derawan pada musim hujan. Karena sudah terlanjur memesan tiket, akhirnya mereka tetap pergi meski cuaca sedang jarang cerah.

Alhasil, snorkeling pun hanya bisa melihat pasir yang terbawa air. Menunggu hujan reda jadi kegiatan rutin selama liburan. Sangat disayangkan namun apa daya karena liburan sudah terlanjur terjadi.

Kisah salah waktu yang cukup sering dialami traveler Indonesia adalah saat liburan ke luar negeri. Mengunjungi negeri 4 musim memang harus tepat. Karena jika tidak, bisa terjebak hawa dingin yang menyiksa.

Seperti yang dialami oleh Fitri. Kala itu ia mengaku salah liburan ke Munich pada saat musim dingin.

"Suhunya minus 20 derajat Celcius. Alhasil tidak bisa tidur semalaman karena dingin, padahal heater sudah disetting yang tertinggi," ujarnya kepada detikTravel.

Mirip dengan Fitri, ada Shinta yang liburan ke Paris pada musim semi. Dirinya berpikir, musim semi agak lebih hangat dibanding musim dingin. Tapi ternyata tidak.

"Pertama kali ke Paris dan kebetulan itu musim semi. Dianggapnya sudah hangat, tak tahunya tetap dingin. Jadinya saltum! Selama 4 hari di sana kedinginan deh," katanya.

Ada beberapa kesialan yang memang sudah jadi takdir, tapi beberapa lainnya masih bisa diselamatkan. Mulai dari mencari tahu mengenai cuaca dan keadaan di destinasi, sampai memutuskan waktu yang tepat untuk ke sana. Jangan langsung putus asa karena masih banyak cara untuk membuat liburan menyenangkan tak terlupakan.

(aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Liburan Apes
Travel Highlight Liburan Apes
16 Konten
Liputan khusus mengenai aneka kejadian buruk saat traveling
Artikel Selanjutnya
Hide Ads