Pada dasarnya, traveling tak melulu tentang destinasi. Banyak faktor yang bisa digali. Seorang traveler, menulis catatan perjalanan dengan menyentuh hati.
Cobalah menengok blognya efenerr.com dan temukan betapa dalam kata-kata dan pemikirannya. Tak terasa, kamu akan larut ke dalam tulisannya, seakan berada di dalamnya.
Bukan tiba-tiba, tapi ada latar belakang yang membuat seorang Farchan menulis begitu dalam. Dari mulai kehilangan orang terkasih, hingga mencari point of interest yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pria kelahiran Klaten ini memang ingin membuat blog berisi sisi lain sebuah perjalanan. Tak hanya perjalanannya saja, termasuk orang yang ditemuinya sepanjang perjalanan.
"Sisi humanis adalah sisi menarik dalam tulisan apapun dan ini yang jarang dilirik oleh travel blogger," tuturnya.
Tak ada yang instan. Pria berkacamata ini juga butuh observasi untuk membuat tulisan yang menyentuh hati. Menurutnya, menulis adalah bagaimana menggali informasi, mengobservasi dan mencoba mengecek ulang data sebelum menulis.
Barulah setelahnya, ia menuangkan segala informasi menjadi sebuah tulisan. Selain melengkapi data dan informasi, ia juga menggali sisi inspirasi.
"Terkadang aku juga ingin membuat tulisan itu bermanfaat bagi orang banyak, mengetuk hati orang lain untuk turut berbuat sesuatu. Menebar kebaikan dan bisa menggerakkan banyak orang rasanya menjadi penghargaan tersendiri saat menulis," ujarnya.
Semakin jauh berjalan, semakin banyak ilmu yang bisa didapat. Itu pula yang diamini oleh pria yang kini tinggal di Bintaro. Menurutnya, semakin banyak berjalan ia menyerap banyak hal, mengalami banyak benturan budaya dan mendapat banyak pengalaman yang membuat pikiran terbuka dan hati melembut.
"Banyak-banyak bertemu dan berbincang dengan orang, siapapun itu. Setiap orang memiliki kisahnya masing-masing. Jadi galilah cerita dari orang-orang yang ditemui di perjalanan, pasti akan menemukan kisah yang bisa menjadi poin utama dalam cerita perjalanan," ungkapnya.
Terakhir adalah referensi buku. Pengalaman bisa membentuk seseorang dan buku mampu membentuk pemikiran seseorang. Travel blogger yang juga bekerja sebagai PNS ini mengaku sering membaca buku.
Yang menjadi pilihannya adalah genre sastra yang menurutnya juga mempengaruhi gaya tulisannya. Mencontoh dari sana, ia mencoba tidak mengecewakan pembacanya. Harapannya sederhana, agar pembacanya bisa mendapat hal lebih dari sekadar barisan kata dan bisa tergerak setelah membaca tulisannya.
"Karena sebenarnya perjalanan itu bukan hanya soal tempat saja kan?" tutupnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit