Mungkin, kita perlu belajar arti hidup dan traveling kepada gadis yang satu ini. Meskipun menyandang disabilitas, dia bisa keliling Indonesia, naik motor!
Shinta Utami, begitulah nama gadis cantik berusia 30 tahun ini. Shinta bukanlah gadis sembarangan. Meskipun memiliki kendala pada kedua kakinya akibat post polio syndrome yang dideritanya sedari kecil, Shinta berhasil menjelajahi 34 provinsi dan 266 kota yang ada di Indonesia. Luar biasa!
"Saya suka traveling sejak SMA. Traveling menurut saya sangat menarik, karena kamu bisa belajar banyak hal, mulai dari keterampilan berkomunikasi, bernegosiasi, belum lagi belajar kebudayaan baru dan karakteristik suatu daerah," kata Shinta melalui surat elektroniknya kepada detikTravel, Kamis (22/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shinta menuturkan traveling mengajarinya banyak hal yang tidak dipelajari di bangku sekolah. Shinta juga banyak bertemu dengan orang baru dan mendapat pengalaman baru setiap kali traveling. Dari dua hari tidak tidur, bareng sapi dan aneka hewan lain saat sedang di kapal menuju Sorong, hingga pernah satu kapal dengan orang yang terganggu kejiwaannya.
"Saya pernah sekapal dengan orang paranoid dari Manokwari ke Jayapura. Dia merasa semua orang membicarakan dia, walaupun tidak ada orang yang kenal dengan dia," ujarnya.
(Instagram/Limitedwithoutlimits)
Bukan hal mudah bagi Shinta untuk meraih mimpinya traveling keliling Indonesia. Sebagai penyandang disabilitas, Shinta sering menerima stigma negatif dari masyarakat yang acapkali mencibirnya.
"Sering, ada yang bilang saya cari sensasi, ada yang bilang saya gila, dsb. Ada juga yang kira saya hanya cari simpati. Menurut saya sih semua orang boleh berpendapat apapun itu, terserah mereka. Jika ada yang beranggapan seperti itu, saya tersenyum saja, karena saya tahu pasti apa yang saya lakukan dan betapa menyenangkannya hal yang saya lakukan itu," tutur Shinta yang juga hobi memasak ini.
Meski pernah dicibir sana-sini, lewat traveling Shinta merasa jadi lebih percaya diri. Meski kondisi fisiknya terbatas, dengan perencanaan yang matang, dia mampu mengatasi semua masalah yang dia temukan di jalan. Banyak pengalaman yang membuat dia jadi mandiri, dari harus memperbaiki dan mendorong motor sendiri, hingga mencari tempat bermalam, serta bernegosiasi dengan orang-orang sekitar untuk mendapat tumpangan kapal.
"Pelajaran paling berharga yang saya dapatkan yaitu jika kita ada kemauan, pasti ada jalannya. Seperti saya, saya tidak akan mampu menyelesaikan perjalanan tanpa bantuan banyak orang. Modal utama saya dalam melakukan perjalanan ini adalah percaya pada diri saya sendiri," terang Shinta.
Β
Traveler bisa mengikuti kisah perjalanan Shinta di blog pribadinya limitedwithoutlimits.com. Kita juga bisa menikmati foto-foto yang dibagikannya lewat akun instagram dengan nama yang sama.
Bagi Shinta, hidup itu cuma sekali dan dia mau hidup yang bermakna untuk dirinya sendiri dan orang lain. Shinta yang saat ini sedang beristirahat total setelah menyelesaikan perjalanannya pada Jumat (9/10) silam, berpesan kepada para penyandang disabilitas yang lain agar jangan menyerah dengan keadaan' dan tetap berpikir positif dalam menjalani kehidupan.
Sepertinya pesan tersebut harus ditanamkan dalam alam bawah sadar kepada kita, yang kondisinya lebih beruntung dari Shinta untuk tetap berjuang sebaik mungkin dalam segala hal. Kami, belajar banyak dari kamu Shinta Utami!
(Instagram/Limitedwithoutlimits)
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan