Aneka situs internasional ramai mengulas soal prediksi tren liburan di tahun 2016 mendatang. Bisa jadi, kamu adalah satu dari para traveler dunia yang akan mencobanya.
detikTravel pun merangkum prediksi tren wisata pada tahun 2016, pada Kamis (3/12/2015). Berikut prediksinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hipster merupakan fenomena orang-orang yang menyukai pakaian, musik, makanan, dan aktivitas yang anti mainstream. Soal liburan, banyak pula yang menyebut liburan hipster.
Artinya, mereka pergi berlibur ke tempat-tempat yang baru dan belum terjamah. Misalnya begini, jika orang-orang liburan ke Bali biasanya datang ke Pantai Kuta, maka mereka tidak. Mereka lebih memilih ke Bali bagian barat atau utara seperti Buleleng atau ke Jembrana. Pokoknya, tidak datang ke destinasi yang sudah populer.
Hal tersebut, sebenarnya berdampak bagus bagi kota-kota atau negara-negara yang dikunjungi turis hipster. Sebab, mereka membuat terkenal suatu destinasi baru.
2. Babymoon
Babymoon, yang artinya para wanita hamil yang pergi liburan sepertinya akan jadi tren wisata di 2016 mendatang. Sebenarnya, babymoon sudah banyak dilakukan traveler di tahun ini. namun sepertinya, tahun depan akan lebih banyak lagi.
Apalgi, makin banyak selebriti dunia yang melakukan babymoon. Di Indonesia misalnya, yang terhangat adalah pasangan selebriti Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck yang berlibur ke Maladewa.
3. Korea Utara makin terbuka?
Pelan-pelan, Korea Utara mulai terbuka untuk turis. Bukan tanpa sebab, di tahun 2015 saja sudah banyak fotografer yang pergi ke sana dan mendapat kemudahan izin kunjungan.
Aram Pan, traveler sekaligus fotografer asal Singapura mengupload berbagai foto-foto kehidupan warga Korea Utara. Dia mendapat izin dari pemerintah setempat untuk memotret beberapa tempat. Begitu pula dengan Mindy Tan, traveler yang mengabadikan pemandangan stasiun kereta bawah tanah di sana.
Tahun 2016 mendatang, Korea Utara pun punya event 'Run The Pyongyang Marathon'. Ajang lari maraton yang bisa diikuti turis untuk berkeliling Kota Pyongyang. Silakan baca selengkapnya di sini.
(Mindy Tan)
4. Tongsis untuk senjata beladiri traveler
Akhir tahun 2015 ini, sekolah beladiri M-Profi Martial Arts Centre di Moskow, Rusia bikin heboh. Sebab, mereka menciptakan beladiri baru yakni bertarung dengan menggunakan tongsis!
Instruktur dari M-Profi siap untuk mengajarkan traveler cara menggunakan tongsis sebagai alat untuk bela diri. Instruktur tersebut akan mengajarkan jurus seni bela diri kuno dari Jepang bernama Okinawa Tonfa yang sudah dimodifikasi.
Teknik tersebut akan menggunakan tongsis yang sudah diatur panjangnya sebagai senjata utama untuk melawan penjahat. Teknik pertahanan diri ini akan diajarkan oleh para instruktur yang berpengalaman. Cukup 15 menit saja, traveler sudah bisa mendalami teknik-teknik dasar beladiri dengan menggunakan tongsis sebagai senjatanya.
Tongsis dinilai sebagai peralatan wisata yang cocok digunakan membela diri ketika bertemu para penjahat. Jika digunakan dengan tepat dan benar, cukup untuk membuat penjahat ko.
(Thinkstock)
5. Wisata kapal pesiar & yacht makin eksis di Indonesia
Kementrian Pariwisata punya kebijakan memudahkan kunjungan kapal pesiar ke Indonesia. Seperti kata Menpar Arief Yahya di pertengahan tahun ini akan dibangun 4 titik labuh yacht. Dalam lima tahun ke depan kita akan membangun 100 marina.
Selain itu, ada kebijakan baru juga mengenai kemudahan kunjungan kapal pesiar dan yacht ke Indonesia. Sebelumnya, yacht yang ingin masuk ke Indonesia diharuskan mengurus izin masuk Clearance Approval for Indonesian Territory (CAIT) yang memakan waktu selama dua minggu. Menpar pun telah mempersingkat upaya pengurusan CAIT dari yang tadinya dua minggu menjadi 1 jam saja, seperti yang telah dipraktekkan oleh negara tetangga.
Selanjutnya soal asas sabotage. Asas sabotage adalah sebuah cruise asing yang berkapasitas besar tidak diizinkan untuk menaikan penumpang di wilayah laut Indonesia. Regulasi ketiga tersebut nantinya akan mengizinkan cruise untuk menaikan penumpang di Indonesia.
Sebelumnya, wisatawan dalam negeri hanya dapat menaiki cruise dari negara tetangga terdekat seperti Singapura. Namun dengan berlakunya regulasi ketiga tersebut, diharapkan wisata bahari di Indonesia akan semakin berkembang. Jadi siap-siap makin banyak paket wisata kapal pesiar di Indonesia ya!
(Thinkstock)
6. Traveler lebih peduli keselamatan
Di tahun 2015, ada deretan kabar duka bagi pariwisata Indonesia. Beberapa traveler tewas ketika sedang melakukan perjalanan seperti mendaki gunung (di Merapi) dan juga menyelam di lautan.
Oleh sebab itu, tren wisata di tahun 2016 diprediksi kalau traveler lebih peduli akan keselamatan. Pemerintah di tiap wilayah pun makin tegas, seperti larangan mendaki puncak gunung, menambah CCTV dan mengeluarkan pengumuman terkait cuaca yang ekstrem. Yuk, lebih utamakan keselamatn saat berwisata!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?