Tahun 2016 bisa bermakna banyak hal. Ada yang baru mau mencoba traveling dan malahan ada yang akan mencoba liburan ke tempat yang sangat jauh. Ketika traveling sudah menjadi gaya hidup, yang dipikirkan adalah cara baru untuk traveling.
Travel Highlight Resolusi Traveling 2016 sepanjang Kamis (14/1/2016) mencoba merefleksikan banyak hal yang terjadi tahun lalu. Kemudian dari situ, kita coba lihat apa yang bisa kita lakukan lebih baik tahun ini, dari perencanaan liburan, pilihan destinasi dan tentunya sikap atau attitude kita sebagai traveler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2016 diprediksi akan ramai dengan traveler yang jalan-jalan di negeri sendiri. Wisatawan Nusantara diperkirakan akan meningkat seiring komitmen pemerintah memoles 10 kawasan wisata utama di Indonesia.
Destinasi-destinasi domestik yang baru akan bermunculan. Termasuk tempat-tempat untuk diving baru, atau pun kota-kota yang akan muncul di radar para wisatawan. Di luar negeri juga diprediksi ada sejumlah destinasi yang bakal naik daun.
Untuk yang ingin mencoba cara baru traveling tahun ini, ada banyak yang harus diperhatikan. Bertukar gaya koper ke ransel atau sebaliknya, mencoba solo traveling, mencoba keluar negeri, mencoba aktivitas liburan baru dan lain-lain.
Namun yang paling penting adalah soal sikap. Pengalaman traveling harusnya membuat kita menjadi pribadi yang bijaksana setelah bertemu banyak orang, mengetahui budaya di tempat lain, adat serta norma sopan santun.
Cukup sudah sepanjang tahun kita mendengar kisah vandalisme objek wisata di berbagai tempat. Taman bunga rusak diinjak, gunung penuh sampah, objek wisata dicorat-coret. Jangan sampai sekali-sekali kita menjadi bagian dari orang yang melakukan itu. Malu!
Justru kita seharusnya bisa menjadi orang yang mengingatkan agar vandalisme tidak terjadi. Seandainya mereka tidak mau diingatkan, setidaknya kita menjaga diri agar tidak melakukan hal yang serupa. Buang sampah kita sendiri dan jaga agar tangan kita tidak jahil.
Ternyata, berwisata juga butuh ilmu bukan? Tidak sekadar jalan-jalan, tapi butuh sikap bijak. Saatnya kita menjadi generasi baru traveler di tahun 2016, yang bisa membantu mempopulerkan destinasi baru, mendapat manfaat positif dari kegiatan liburan, memberikan kontribusi terhadap tempat yang kita datangi juga, selain tentunya menambah kawan dan pengalaman hidup.
Sikap, respek dan semangat untuk jalan-jalan. Kalau traveling tidak membuat kita menjadi lebih bijaksana dan tidak membawa manfaat positif, sia-sialah perjalanan ribuan kilometer itu...
(arradf/arradf)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol