Sarah, yang kini berusia 43 tahun, lahir di sebuah desa di utara Swiss. Masa kecilnya dihabiskan dengan berlarian di pedesaan, memanjat pohon, dan mengamati burung. Dia pernah mendaki pegunungan di Selandia Baru, menyusuri Amerika Serikat, juga berjalan 14.000 Km di pedalaman Australia.
Hingga akhirnya pada 2010 dia melakukan 'ultimate journey', jalan kaki dari Siberia menuju Australia. Butuh waktu sekitar 1.000 hari untuk Sarah Marquis berjalan kaki melintasi 2 benua dan 6 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(CNN)
Dari Siberia, Sarah melintasi Gurun Gobi, China, Laos dan Thailand. Dia kemudian naik kapal kargo menuju Brisbane dan berjalan melintasi pedalaman Australia, hingga akhirnya mengakhiri perjalanan tiga tahunnya di bawah pohon yang ditemukannya 10 tahun lalu di gurun pasir Australia.
Tak sedikit rintangan yang dialami Sarah selama perjalanannya. Salah satu kesulitan terbesar adalah mencari makanan di alam liar. Dia juga harus menjaga agar tubuhnya tetap sehat dan aktif, serta fokus menyelesaikan perjalanan tersebut.
Tak jarang Sarah mengalami momen membahayakan.
"Waktu itu saya kemping di Gurung Gobi. Sekitar pukul 5 pagi, kumpulan serigala mengelilingi tenda saya," kisah Sarah.
(CNN)
Alih-alih ketakutan, Sarah malah merasa momen tersebut memberinya 'sense of belonging' atau rasa memiliki terhadap bumi.
Momen menegangkan lainnya, Sarah juga pernah ditodong oleh bandar narkoba di Laos pada tengah malam. Lagi-lagi hal itu menjadi pelajaran baginya.
"Tak banyak wanita yang suka menjelajah. Saya bangga menjadi wanita yang bebas dan bisa menjadi pengingat untuk para wanita di luar sana, pengingat akan makna kebebasan," tutur dia.
(CNN) (sst/sst)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!