Indonesia punya potensi pariwisata yang luar biasa besar. Namun SDM pariwisata punya kekurangan yang harus segera diperbaiki untuk bersaing secara global.
"SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal, yaitu penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. Ini yang jadi masalah utama daya saing kita rendah di ASEAN," ucap Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Kementerian Pariwisata kepada wartawan di Batam, Rabu (30/3/2016).
Padahal di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, arus tenaga kerja asing bisa demikian mudahnya masuk ke Indonesia. Jangan sampai malah kita kalah di negeri sendiri dari tenaga kerja asing, terutama di bidang pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reni Yusneli, Plt Sekda Provinsi Kepulauan Riau pun mengakui hal yang serupa. Sebagai wilayah cross border, Batam menjadi salah satu pintu gerbang yang bisa dengan mudah dimasuki tenaga kerja asing. Dia berharap kompetensi tenaga kerja lulusan SMK Pariwisata mampu ditingkatkan sehingga memiliki daya saing di tingkat ASEAN.
"Di era MEA, kita dituntut untuk bersaing SDM. Bagaimana kita mengantisipasi tenaga kerja asing ini dengan sertifikasi. Indonesia memang sangat menjanjikan. Yang dari Filipina, Malaysia mereka malah belajar bahasa Indonesia lho, terbalik. Kalau kalah bersaing habis kita," ucap Reni.
Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi SMK Pariwisata Se-Indonesia. Bertempat di Hotel Harmoni One, Batam, Rakornasi dengan tema "Peningkatan Kualitas dan Daya Saing lulusan SMK Pariwisata di era Masyarakat Ekonomi ASEAN" ini diikuti oleh perwakilan lebih dari 400 SMK Pariwisata di Indonesia.
"Kami berkomitmen mendorong kesuksesan pembangunan pariwisata Indonesia. Pariwisata ini sektor yang pro job (mudah mendapat pekerjaan), pro growth (pertumbuhannya baik), serta pro poor (cepat mengentaskan kemiskinan). Proyeksi kami, pariwisata akan mengalahkan sektor lain seperti gas dan minyak bumi dalam PDB Nasional," tutup Ahman Sya.
(rdy/arradf)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan