detikTravel berkesempatan mengunjungi Yordania atas undangan Jordan Tourism Board (Badan Pariwisata Yordania), Senin (16/5/2016). Selama sepekan, para jurnalis dan blogger dari Indonesia akan ditunjukkan sejumlah tempat menarik yang layak didatangi oleh para turis, termasuk dari Indonesia.
Rombongan terbang dari Jakarta menggunakan maskapai nasional Yordania, Royal Jordanian, yang baru saja membuka rute Jakarta-Amman pada Desember 2015 lalu. Penerbangan dari Jakarta-Amman dan sebaliknya hadir setiap hari Senin-Rabu-Jumat dengan waktu terbang sekitar 11 jam perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yordania sangat ideal untuk turis yang datang dari berbagai kalangan," kata Menteri Al Fayez saat acara penyambutan di kantor Jordan Tourism Board, Amman.
Dia mengatakan, Yordania bisa dijadikan sarana wisata religi, karena memiliki sejumlah situs bersejarah bagi kaum muslim. Di Yordania, terdapat 27 objek yang berhubungan dengan sejarah Islam, mulai dari makam para nabi seperti Nabi Sulaiman, Nabi Harun, Nabi Syuaib, Nabi Daud, Nabi Luth, Nabi Nuh, sampai sahabat Nabi seperti Jafar Bin Abu Thalib, Bilal bin Rabah dan lokasi sejarah seperti masjid, lokasi perang Yarmuk dan lainnya.
"Ini adalah potensi yang sangat tinggi bagi wisatawan untuk wisata religi di Yordania," ujarnya.
Bagi umat Kristiani, terdapat juga sejumlah situs bersejarah yang bisa dikunjungi, seperti baptism site, bukit Elijah, sampai peninggalan gereja-gereja tua. Total ada puluhan situs yang bisa menjadi pilihan peziarah dari sejumlah negara.
Terakhir, adalah wisata alam yang bisa membuat para petualang terpesona. Sebut saja keindahan kompleks kuil Petra sampai Laut Mati yang merupakan titik terendah di permukaan bumi.
"Jadi, kami punya keunikan yang bisa menjadi daya tarik bagi siapa pun. Anda akan melihatnya sendiri nanti," ujar Al Fayez.
Al Razzaq Arabiyat menambahkan, angka kunjungan turis dunia ke Yordania saat ini 3,8 juta orang per tahun. Setengahnya berasal dari negara-negara tetangga di Timur Tengah, sisanya dari Amerika Serikat, Eropa dan sebagian dari Asia.
Turis Indonesia pada tahun lalu mencapai angka 25.500 orang. Tahun 2016, selama empat bulan terakhir, angka pengunjung dari Indonesia mencapai 8.400 orang. Angka itu naik sekitar 3,2 persen dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama.
"Mereka adalah para turis yang berwisata sekaligus umrah dan haji. Ada juga yang menawarkan paket berwisata sekaligus ke Palestina dan Yordania," terang Al Razzaq Arabiyat.
Isu perang di Suriah dan ISIS memang cukup mempengaruhi kondisi pariwisata di Yordania. Namun pemerintah Kerajaan Yordania selalu menegaskan, negara mereka sangat aman untuk dikunjungi. Sejak lama, Yordania kerap dijadikan lokasi netral untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah.
"Pengungsi Suriah datang ke Yordania karena aman. Media internasional melakukan peliputan dari sini karena di sini aman," tegasnya.
Ke depan, Yordania akan terus mempromosikan wisata mereka. Targetnya untuk Indonesia adalah 30 ribu orang pengunjung tahun 2016 ini. Kerjasama dengan maskapai penerbangan dunia juga akan terus ditingkatkan.
"Selamat datang di Yordania dan nikmati pengalamannya," pesan Al Razzaq Arabiyat. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!