Pertumbuhan traveler muda yang doyan backpacking, membuat Casante Internasional Hotel Management tertarik memperkenalkan Pod House Losari. Beralamat di Jalan Penghibur, Makassar, hostel ini memakai konsep kapsul seperti di Jepang.
Pod House Losari yang persis berhadapan dengan Pantai Losari ini, membidik pasar anak muda yang gemar traveling dan berbisnis lintas kota. Hostel ini didukung Pod Kofie, cafe dengan interior stylish dan moderen khas anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak depan Pod House Losari (Ammang/detikTravel)
Teguh Haryanto, GM Marketing & Operation Casante International Hotel Management pada detikTravel menyebutkan Pod House Losari ini memiliki 56 Bisnis Pod dan 3 Suite Pod. Tarif permalamnya Rp 195 ribu net/pod/malam untuk Bisnis Pod dan Rp 250 ribu untuk Suite Pod.
Dalam satu kamar terdiri dari 14 kapsul/Pod yang disertai loker persis di bawah Pod untuk menyimpan barang berharga dan 1 ruang make up di setiap kamarnya. Di lantai 2 Pod House ini, diperuntukkan khusus untuk wanita.
"Setiap Pod bisnis berukuran 1,3 x 2,1 x 1,2 meter yang lebih lega dari kapsul hostel lainnya, matrasnya pegas kelas atas, 2 bantal dan duvet, untuk Suite Pod memiliki ukuran kamar 4 x 2,1 meter dan dilengkapi fasilitas kamar mandi dan TV digital," tutur Teguh.
Kamar mandi bersama (Ammang/detikTravel)
Teguh menambahkan, sejak dibuka pada 1 Mei 2016 lalu, jumlah pelanggan mencapai 300-an pengunjung. Selain itu, beberapa konsumennya juga merasakan kenyamanan yang berbeda dengan kapsul hostel di kota lainnya.
Seperti Tom Clemens, turis asal Frankfurt, Jerman ini mengakui keramahtamahan staf dan suasana Pod House Losari berbeda dari kapsul hostel yang ia coba sebelumnya di kota-kota yang pernah dia kunjungi.
Sementara menurut Rudy Hamdani, CEO Casante, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia saat ini mencapai sekitar 60 juta orang, yang gemar melakukan traveling dan perlahan mengikuti perubahan gaya seperti turis-turis asing yang menggemari menginap di hostel kapsul. Selain itu, penerbangan dengan kelas budget juga tumbuh subur di Indonesia, sehingga ia optimis konsep kapsul hostel-nya bisa diterima pasar anak-anak muda.
"Kami sengaja memilih Makassar sebagai tempat pertama membuka kapsul hostel, sebab Makassar kota yang baru tumbuh dan gerbang kawasan timur, kita ingin mengedukasi konsumen dan tumbuh dimulai dari timur Indonesia," pungkas Rudy.
Turis Jerman mencicipi makanan di rooftop (Ammang/detikTravel)
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?