Negara Ramah Wisatawan Untuk Muslim, Apa Kriterianya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Negeri Muslim Dunia

Negara Ramah Wisatawan Untuk Muslim, Apa Kriterianya?

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 30 Jun 2016 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi traveler muslim (Reuters)
Jakarta - Tak harus menjadi negara Islam untuk ramah terhadap wisatawan muslim. Tren wisata muslim bisa tumbuh di negara mana saja, asalkan memenuhi beberapa kriteria berikut.

Setidaknya ada 6 kriteria yang harus dimiliki suatu negara agar membuat nyaman traveler muslim yang datang liburan ke sana. Kriteria ini ditetapkan oleh Crescent Rating, suatu lembaga yang kompeten dalam membuat Global Travel Muslim Index (GMTI) 2016.

Dihimpun detikTravel dari Crescent Rating, Kamis, (30/6/2016), inilah 6 kriteria agar suatu negara bisa dibilang ramah terhadap wisatawan muslim:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Punya label makanan halal

Kriteria pertama yang harus dimiliki suatu negara destinasi wisata muslim adalah mencantumkan label halal di setiap makanan ataupun minuman yang dijual di negara tersebut. Makanan dan minuman halal memang menjadi perhatian utama bagi para traveler muslim karena menyangkut kebutuhan pokok manusia yaitu kebutuhan nutrisi.

Setiap kali traveling ke luar negeri, kita yang notabene muslim pasti akan mencari restoran atau tempat makan yang berlabel halal. Tentunya negara harus memfasilitasi kebutuhan ini agar wisatawan muslim bisa traveling dengan nyaman.

2. Punya fasilitas tempat ibadah

Negara yang ramah wisatawan muslim juga wajib memfasilitasi adanya ruang ibadah, dimana kita bisa melakukan salat. Biasanya, ada satu ruang multifungsi dimana umat beragama, tak hanya Islam saja, bisa beribadah di sana.

Akan lebih baik lagi bila ada musala atau bahkan masjid yang mudah dijumpai keberadaannya. Kebutuhan akan tempat ibadah memang terkadang jadi kendala tersendiri ketika sedang traveling. Namun, jika suatu negara peduli terhadap traveler muslim pasti akan difasilitasi dengan baik.

3. Punya kamar mandi dengan air yang menyucikan

Kriteria yang tak kalah penting lainnya yang sering luput dari perhatian adalah tentang keberadaan kamar mandi dengan air yang menyucikan. Terkadang di negara-negara maju, kita sering menjumpai kamar mandi yang kering, dengan tisu sebagai alat pembasuh, tanpa adanya air yang mengalir sebagai pembersihnya.

Tentu saja ini menjadi kekhawatiran bagi sebagian traveler muslim karena bersuci merupakan sebagian dari iman. Ibadah salat kita bisa tidak sah bila tubuh kita masih tertempeli najis, baik besar ataupun kecil. Negara ramah traveler muslim tentunya akan menyediakan fasiitas toilet dengan air yang menyucikan.

4. Punya fasilitas untuk buka dan sahur saat bulan Ramadan

Kriteria lain agar suatu negara disebut ramah terhadap traveler muslim adalah menyediakan fasilitas bagi traveler yang ingin berbuka puasa ataupun saat makan sahur. Setidaknya, beberapa restoran menyediakan menu halal tersebut saat waktu berbuka puasa tiba, atau untuk sahur.

Meski terkadang di bulan Ramadan traveler muslim jarang bepergian, namun justru saat berpuasa itulah tantangan traveling menjadi berlipat ganda. Kita harus mampu menahan godaan, sekaligus menyelesaikan misi sampai tempat tujuan tanpa membatalkan puasa.

5. Membatasi kegiatan non halal

Negara yang ramah traveler muslim juga akan membatasi kegiatan-kegiatan non halal yang tentu saja tidak selayaknya dilakukan oleh traveler muslim. Kegiatan tersebut antara lain clubbing ke bar, diskotik, hingga tempat-tempat prostitusi terselubung.

Meski tidak bisa sepenuhnya melarang, tetapi setidaknya ada peringatan kepada traveler muslim agar tidak mendekat ke destinasi-destinasi non halal tersebut. Dengan adanya peringatan tersebut, tentu traveler muslim tidak akan terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama.

6. Punya tempat rekreasi privat

Terakhir, kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu negara agar ramah dikunjungi oleh traveler muslim adalah memiliki fasilitas tempat rekreasi yang privat, dimana tidak ada percampuran antara lelaki dan wanita yang bukan muhrimnya. Ini menjadi perhatian serius beberapa traveler muslim yang sangat menjaga hubungan antar manusia sesuai dengan syariah dan tuntutan Islam.

Misalnya saja, keberadaan kolam renang yang terpisa antara kolam laki-laki dan perempuannya. Kemudian juga tempat pemandian air panas, atau sauna yang terpisah juga, destinasi seperti ini yang dicari oleh traveler muslim. (wsw/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Negeri Muslim Dunia
Negeri Muslim Dunia
17 Konten
Wisata muslim adalah sebuah tren global yang tidak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia pariwisata. Negara-negara Islam mengirimkan traveler keliling dunia, sekaligus menyediakan destinasi untuk dinikmati semua orang.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads