Ketika 1.000 Angklung Mengalun Indah di Jepang

Jakarta - Indonesia Week 2016 baru-baru ini digelar di Osaka, Jepang. Dalam kesempatan tersebut ada 1.000 angklung yang dimainkan untuk menghibur pengunjung.

Dalam rilis Kemenpar kepada detikTravel, Senin (29/8/2016), Indonesia Week digelar tanggal 25-28 Agustus di Umeda Sky Building, Osaka, Jepang. Dalam acara yang digagas oleh majalah BUMN Track dan PT Kinarya Cipta Kreasi ini dimeriahkan pertunjukan angklung, tari pendet, jaipongan, pesta rakyat bak 17 Agustusan dan lain sebagainya.

Salah satu acaranya, Pagelaran Pesona 1.000 Angklung berhasil memukau ribuan warga Osaka yang menyaksikannya. Alunan angklung ini disebut-sebut mirip musik Kitaro, musisi Jepang yang ternama di dunia.

"Orang Indonesia itu pandai bermain musik ya. Irama musik bambu ini mirip Kitaro," kata Yasuko Matsumoto, seniman Osaka, yang hadir pada puncak acara Indonesia Week 2016.

Menurut Yasuko, Kitaro yang bernama asli Masanori Takahashi mahir memadukan bunyi dari alat musik modern dengan bunyi-bunyi yang khas dari alat musik tradisional seperti beduk besar dan petikan kecapi tradisional jepang.

Efek suara dari alam tak luput dimasukan, seperti suara kicau burung-burung yang mengalun merdu silih berganti. Suara angklung pun tak kalah dengan jenis musik Kitaro.

Yasuko bersama seniman yang tergabung dalam Komunitas Lagu Lagu Kai Osaka, sebuah perkumpulan orang-orang Jepang yang mempelajari budaya Indonesia, datang khusus untuk menikmati Angklung yang dimainkan grup musik dari Bandung, Insperto AWI, Arumba Orchestra (Alunan Rumpun Bambu).

AWI Orchestra tampil dengan lagu Bengawan Solo, Indonesia Tanah Air Beta, serta lagu rakyat Jepang Kojo No Tsuki dan Kokoro Tomo dari Matsumi Isuwa yang populer tahun 1980-an.

Diiringi semilir angin sore, bait demi bait lagu nasional Indonesia dan Jepang melantun merdu. Lagu Bengawan Solo, misalnya, fasih dilantunkan oleh warga asli Jepang. Salah seorang warga bernama Sawamura Hidetoshi (68) yang turut hadir, bahkan dapat menyanyikan lagu 'Tanah Air Beta'.

Sawamura mengaku mencintai Indonesia. Latar belakang sejarah antara kedua negara menjadi alasan mengapa ia begitu cinta pada Indonesia. Ia pun gencar mempelajari lebih dalam, baik budaya maupun adat istiadatnya.

Sudah tiga tahun ini, dirinya mengikuti komunitas Lagu Lagu Kai Osaka. Ia dan lima rekannya yang tergabung dalam komunitas tersebut sengaja datang ke Umeda Sky Building untuk melihat langsung event Indonesia Week 2016.

"Saya cinta Indonesia. Saya sengaja datang ke sini untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia tentunya sambil bermain angklung," ujarnya bersemangat.

Selain musik, Sawamura juga menyukai ragam budaya dan keindahan alam Indonesia. Bali merupakan salah satu pulau yang ia ketahui. Keragaman ini pun menjadi daya tarik tersendiri, sehingga sudah selayaknya Indonesia menjadi destinasi tujuan wisata bagi turis mancanegara.

"Suatu hari saya akan mengajak keluarga saya mengunjungi tempat-tempat indah di Indonesia yang sangat terkenal itu," katanya. (krn/krn)