Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan akan segera menerapkan kebijakan global standar service (pelayanaan standar internasional) kepada para pelaku bisnis wisata halal di Indonesia. Hal ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata halal di dunia.
Menurutnya pelayanan merupakan hal poin penting dalam mengembangkan industri pariwisata halal di Indonesia. Sambung dia, untuk menjadi pemain di kancah internasional, Indonesia juga harus mengikuti global standard service.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai meski Indonesia tercatat sebagai neraga dengan jumlah penduduk muslim terbesar, tidak serta membuat wisatawan muslim datang begitu saja. Nyatanya, neraga seperti Thailand dan Singapura yang notabene mayoritas non muslim justru lebih tinggi jumlah wisatawan muslimnya.
"Saya melihat mereka (Thailand dan Singapura) memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan. Sehingga wisatawan lebih memilih datang ke sana dibandingkan Indonesia," jelas dia.
Untuk itu kata Arief, perlu sebuah upaya untuk mendorong jumlah wisatawan muslim agar datang ke Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mewajibkan para pelaku bisnis wisata halal menerapkan global standard service.
Menurut Arief, untuk menerapkan global standard ini salah satunya ditempuh melalui sertifikasi terhadap bisnis-bisnis halal di Indonesia."Apa yang harus diatur? Kalau mereka mensertifikasi produknya, kita harus sertifikasi, kalo mereka harus melayani dengan service excellence tertentu kita harus gunakan itu," ucapnya.
Arief mengungkapkan setidaknya ada tiga jenis produk wisata halal yang harus segera mendapat standarisasi. Adapun tiga jenis produk wisata halal tersebut yakni kuliner, fashion dan kosmetik.
"Inilah yang akan men-drive kita untuk men-track wisman di Indonesia. Jadi mana yang harus disertifikasi? Sesuai dengan market yang paling besar yang tiga besar itu kuliner, clothing (fashion) dan kosmetik," pungkasnya. (aff/aff)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!