Makanan Lezat yang Jadi Kontroversi Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Kontroversial

Makanan Lezat yang Jadi Kontroversi Wisatawan

Shinta Angriyana - detikTravel
Kamis, 08 Sep 2016 12:35 WIB
Foto: Aneka foto kuliner yang kontroversial (CNN)
Beijing - Wisata kuliner selalu menjadi kegiatan menarik kalau pergi ke luar negeri. Namun agak bermasalah kalau ingin mencoba makanan lokal namun dianggap kontroversial.

Melancong ke suatu tempat tentunya tidak terlepas dari mencicipi kuliner khas yang unik. Tidak jarang, kuliner unik juga tidak menggunakan bahan-bahan yang umum untuk diolah menjadi makanan. Hal ini juga menimbulkan kontroversi bagi sebagian traveler.

Dari masalah kepercayaan hingga kelestarian, pro dan kontra bermunculan tentang makanan-makanan yang mengundang kontroversi ini. Dikutip dari CNN, Kamis (8/9/2016) inilah makanan yang konon lezat, namun berasal dari hewan langka dan menjadi kontroversi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1.Sirip hiu, China

Di tengah kampanye penyelamatan ikan hiu, China justru memiliki santapan yaitu olahan dari sirip hiu. Umum sirip hiu disajikan dalam semangkuk sup. Harganya memang berbeda-beda di setiap tempat, namun cukup mahal.

Beberapa negara memang telah melarang perdagangan ikan hiu baik untuk santapan atau kepentingan lainnya. Sayangnya di China malah sebaliknya. Namun ada sebagian restoran dan maskapai yang sudah tidak menyediakan santapan lezat nan kontroversial ini.

2. Landak paruh panjang, Papua Nugini

Hewan berduri ini menjadi bahan santapan di Papua Nugini. Salah satu keunikan dari landak paruh panjang adalah hewan ini termasuk mamalia yang bertelur, satunya lagi adalah platipus.

Jika bertolak ke Papua Nugini, binatang unik ini sudah menjadi sebuah kuliner yang wajar. Tetapi dengan jumlahnya yang sudah tidak banyak lagi membuat pemerintah melarang untuk berburu dengan maksud komersil. Namun berburu dengan cara tradisional menggunakan anjing masih banyak ditemukan dan diperbolehkan.

3. Daging gorila, Kongo

Gorila yang hampir punah, menjadi salah satu bahan makanan yang cukup banyak ditemui di pasar Kongo. Padahal, berburu Gorila di sana termasuk tindakan yang dilarang atau ilegal.

Umumnya gorila diolah menjadi daging asap, karena ini tidak kurang dari 400 gorila mati untuk menjadi sebuah hidangan. Salah satu faktor mengapa hewan ini hampir punah karena gorila termasuk salah satu hewan yang tidak terlalu aktif melakukan reproduksi.

4. Salamander raksasa, China

Kuliner lainnya yang kontroversial di China adalah hewan paling besar yang hidup di danau dan sungai China Selatan. Meskipun terlihat seperti cicak atau hewan melata, namun sebenarnya salamander termasuk kategori amfibi.

Harga yang dipatok juga cukup fantastis, kurang lebih sekitar Rp 1,2 juta per ekor. Karena masyarakat China sudah terbiasa mengkonsumsinya, tidak heran jika populasi salamander raksasa turun 80% dan termasuk kategori hewan hampir punah.

5. Lumba-lumba, Jepang dan Taiwan

Jika biasanya hewan lucu nan pintar ini menjadi salah satu sahabat manusia, namun lain halnya di Jepang dan Taiwan. Lumba-lumba dijadikan bahan makanan yang sudah umum dijumpai.

Potongan daging lumba-lumba banyak dijual dengan menggunakan wadah styrofoam bungkus plastik di pasar-pasar setempat. Padahal, Taiwan sudah melarang berburu lumba-lumba sejak tahun 1989.

Dalam film dokumenter The Cove, perburuan lumba-lumba di Jepang tidak membuat populasinya menjadi sedikit karena jenis yang diburu bukanlah yang langka. Namun tetap saja hal ini menjadi kontroversial.

6. Penyu hijau, Cayman Islands

Jika di Indonesia banyak penangkaran penyu untuk dilindungi, lain halnya di Cayman Islands, Karibia. Di sana penyu termasuk hewan yang legal untuk dijadikan makanan.

Jangan kaget jika berkunjung kesana dan menemukan olahan penyu di dalam menunya. Karena selain kegal untuk dijadikan sebuah hidangan, Cayman Islands juga melegalkan peternakan penyu. Namun jika dagingnya di ekspor keluar pulau tersebut menjadi tindakan illegal.

7. Trenggiling, China

Satu lagi yang kontroversial di China, adalah trenggiling yang dijadikan bahan makanan. Hewan yang lucu ini ternyata juga banyak ditemukan di China atau diimpor dari negara lain.

Umumnya Trenggiling diolah menjadi sup dalam bentuk utuh. Memang sulit untuk mengupas kulit trenggiling karena sangat keras, biasanya yang dijadikan sup adalah trenggiling yang masih kecil. Akan tetapi, saat ini berburu Trenggiling sudah termasuk tindakan ilegal. (aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Kontroversial
Wisata Kontroversial
18 Konten
Liburan yang semestinya simpel, ternyata bisa menjadi masalah. Kegiatannya dianggap salah, objek wisatanya juga dianggap salah. Inilah wisata yang kontroversial.
Artikel Selanjutnya
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads