Di sosial media Facebook, ramai dibagikan foto yang menampilkan ulah turis yang tidak bertanggung jawab. Foto ini pertama kali dibagikan oleh OK Divers, sebuah resort sekaligus operator diving di Bali.
Turis bandel ini dengan seenaknya menggurat karang di perairan Nusa Penida, hingga membentuk tulisan dalam aksara Mandarin dan juga latin. Aksara latin ini lah yang bisa terbaca, sebagai nama-nama yang diduga para pelakunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sontak unggahan ini menimbulkan kemarahan di kalangan traveler, terutama mereka yang hobi diving. Banyak yang memaki-maki kelakuan turis ini di kolom komentar status milik OK Divers. Nah, dari ratusan komentar yang masuk, ada satu komentar yang menarik perhatian.
Komentar tersebut dituliskan akun Facebook dengan nama Elna Suryani. Komentarnya menyatakan meminta maaf atas tindakan vandalisme di atas karang yang dia lakukan. Di bawah komentarnya, disertakan keterangan bahwa yang menuliskan komentar ini adalah Phey Lym, salah satu nama yang dituliskan di karang itu.
"@OK Divers, Aku sangat menyesal dan secara tulus meminta maaf atas semua masalah yang ditimbulkan akibat tindakan yang aku lakukan. Ini adalah pertama kalinya aku diving dan aku tidak tahu apa yang aku lakukan itu salah, dan itu sangat buruk. Itu adalah kali pertama dan aku akan memastikan itu adalah yang terakhir, dan tidak akan terjadi lagi. Aku sangat menyesal (Aku Phey Lym)," tulis akun Elna Suryani.
Dari penelusuran detikTravel, akun Elna Suryani ini tidak menampilkan keterangan identitas yang jelas. Foto profilnya hanya berupa kata-kata I'm Sorry, dengan huruf putih di atas background hitam. URL Facebook Elna tertulis Phey Lym.
Dalam foto screenshoot tersebut, disebutkan bahwa Phey Lym berasal dari Selatpanjang, Riau. Phey Lym pernah bersekolah di SMK Patria Dharma dan berprofesi sebagai pemandu wisata di PT Jetwings Tour and Travel, Bali.
detikTravel sudah berusaha untuk menghubungi PT Jetwings Tour and Travel, tempat Phey Lym bekerja, namun tidak ada yang menjawab. Meski Phey Lym sudah meminta maaf, beberapa traveler menginginkan adanya sanksi yang tegas bagi para pelaku vandalisme ini. Bagaimana menurut Anda? (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk