Dikunjungi Jutaan Turis, Bali Sudah Overload

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dikunjungi Jutaan Turis, Bali Sudah Overload

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 19 Des 2016 07:28 WIB
Kadispar Badung Cok Raka Darmawan (Kurnia/detikTravel)
Badung - Pesona Bali mendunia sejak lama. Tak mengherankan jika turis mancanegara beramai-ramai liburan ke Bali, jumlahnya pun mencapai jutaan dan berlebih.

Dari 20 juta target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019, 40%-nya diharapkan masuk melalui Bali. Hingga Desember 2016, wisman yang berkunjung ke Bali telah mencapai angka 4,5 juta. Walaupun banyak, angka ini masih harus ditingkatkan hingga 8 juta tahun 2019, padahal Bali sendiri bisa dibilang sudah overload.

"Sekarang ini dengan kondisi yang ada, kunjungan tahun ini sudah 4,5 juta. Itu artinya baru setengahnya, tapi kita tahu kondisi ini sudah crowded," ujar Kadispar Badung Cok Raka Darmawan, dalam Grand Opening Fame Hotel Sunset Road Kuta Bali di Bali, Minggu (18/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4,5 juta itu baru turis mancanegara saja. Untuk turis lokal, jumlahnya lebih banyak lagi.

"Domestik mencapai angka 7 juta. Kalau ditotal ada 11 juta wisatawan ke Bali. Angka yang tidak sedikit," tuturnya.

Ia mengatakan peningkatan jumlah wisatawan seharusnya diikuti pula dengan pengembangan bandara serta dermaga, untuk turis yang datang lewat jalur laut. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sendiri memang telah direnovasi, tapi terkadang kapasitasnya pun tak cukup menampung wisatawan.

"4,5 juta masih bisa dikembangkan dengan catatan. Sekarang sudah over capacity. Bandara sudah direnovasi, hanya saja capacity menampung penumpang dan pesawat sudah over," ucapnya.

Selain itu, pariwisata juga pengembangannya belum merata. Selama ini masih terpusat di kawasan Bali selatan, termasuk Kabupaten Badung. Kunjungan wisatawan masih lebih banyak, jumlah hotel pun begitu.

"Bali mungkin mencapai sekitar 110-120 ribu kamar. Sedangkan 70%-nya ada di Badung. Badung ini 70 ribu kamar kurang lebih," katanya.

Sementara itu, Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Kabupaten Badung telah mencapai sekitar Rp 2,3 triliun. Dari pajak ini kemudian digunakan untuk membangun infrastruktur dan memelihara objek wisata, serta beberapa persennya diberikan kepada kabupaten lain di Bali untuk membantu memelihara objek wisata.

"15-22% PHR disumbangkan ke 6 kabupaten lainnya di Bali. Tahun ini berkisar Rp 300 miliar, untuk pemerintah kabupaten lain memelihara destinasi," tuturnya. (wsw/fay)

Hide Ads