Belanja oleh-oleh adalah kegiatan yang bikin liburan kita makin lengkap. Kemanapun kita pergi di Indonesia atau di luar negeri, pasti bisa wisata belanja oleh-oleh. Apalagi setiap kota dan negara pasti punya oleh-oleh yang khas, dari yang normal sampai yang ekstrem dan unik.
Nah, detikTravel sepanjang Kamis (2/2/2017) akan seharian membahas pro kontra oleh-oleh. Kenapa pro kontra? Jangan salah, tidak semua traveler suka belanja atau malah dititipi oleh-oleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun apakah memborong oleh-oleh itu menyenangkan ada justru keterpaksaan? Ini kembali lagi ke hubungan antar personal para traveler. Mereka terbagi antara yang suka meminta atau menunggu diberi oleh-oleh.
Namun meminta oleh-oleh tentu ada etikanya, jangan sampai lupa dengan kesopanan. Setiap orang punya alasan kenapa meminta dibelikan oleh-oleh.
Kalau urusan unggah-ungguh meminta oleh-oleh selesai, yang berikutnya adalah mau beli oleh-oleh apa. Ada yang bisa bikin repot dan mencari barangnya penuh suka dan duka. Tapi ada juga yang sengaja menjadikan oleh-oleh sebagai ladang bisnis. Terserah saja.
Sebaliknya di sisi yang kontra, ada juga traveler yang malas beli oleh-oleh. Kalau bisa, mereka mencari cara supaya tidak dititipi oleh-oleh.
Travel Highlight Pro Kontra Oleh-oleh tentu bukan ingin melihat siapa yang paling benar. Justru di sini kita ingin melihat dari berbagai sisi dari yang setuju atau tidak mengenai wisata belanja oleh-oleh. Bagaimana dengan kamu? (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya