Oleh-Oleh Murah Tapi Berkesan Banget

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pro Kontra Oleh-oleh

Oleh-Oleh Murah Tapi Berkesan Banget

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 02 Feb 2017 14:50 WIB
Foto: Ilustrasi belanja oleh-oleh (Thinkstock)
Jakarta - Oleh-oleh, tidak harus mahal. Yang murah juga bisa meninggalkan kesan mendalam bagi orang yang menerimanya. Berikut aneka kisahnya.

Membawa pulang oleh-oleh, jadi keharusan tersendiri bila traveler pergi liburan. Tak jarang ada yang meminta benda-benda tertentu untuk dibawa pulang. Tak perlu yang mahal-mahal, yang murah pun cukup berkesan.

Beberapa orang traveler pun menuturkan kisahnya kepada detikTravel, Kamis (2/2/2017). Ada yang pernah diberi magnet kulkas, awetan daun maple, sampai merchandise Harry Potter. Meski harganya tak seberapa, tetapi kisah di baliknya yang membuat terkesan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Sarah (23), magnet kulkas bukanlah benda sembarangan. Sejak kecil, dia memang menyukai magnet tempelan kulkas dan menjadikannya sebagai benda yang dia koleksi. Benda yang mungkin kita anggap biasa saja.

"Nggak tahu, suka aja. Dari kecil sih, makin gede mulai ngumpulin satu-satu. Tiap bapak-ibu pergi ke luar negeri, selalu nitip minta dibeliin," cerita Sarah kepada detikTravel, Kamis (2/2/2017).

Ilustrasi Kanada (Thinkstock)Ilustrasi Kanada (Thinkstock)
Beranjak dewasa, Sarah mulai traveling sendiri dan membawa pulang magnet kulkas dari negara-negara yang dia kunjungi. Sudah banyak magnet kulkas yang dia koleksi, dari mulai Jerman, Taiwan, Australia, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari sekian banyak koleksinya, ada satu yang paling berkesan yaitu magnet kulkas dari Kanada. Meski harganya tidak mahal, tetapi magnet ini spesial karena merupakan pemberian sahabatnya, yang kini meneruskan pendidikan di sana. Sarah pun berencana untuk menyusul sahabatnya itu dan kuliah S2 di sana.

"Yang paling berkesan magnet kulkas dari Kanada, karena dikasih sahabatku. Pengen banget nyusul ke Kanada. Doanya aja ya," tutur Sarah.

Ilustrasi dedaunan pohon MapleIlustrasi dedaunan pohon Maple Foto: Thinkstock
Lain Sarah, lain pula Tiara (23). Bagi Tiara, oleh-oleh yang paling berkesan untuknya adalah daun maple kering yang dibawakan temannya sepulang dari Inggris. Bagi orang lain, daun maple kering mungkin tidak berharga. Tapi bagi Tiara, awetan daun itu sangat berkesan dan masih disimpannya sampai sekarang.

"Sengaja dari pertama tahu ada teman mau ke Inggris, nitip dibawain daun maple kering. Bagus aja lihat musim gugur, terus daunnya berserakan gitu," kata Tiara.

Dengan menyimpan daun maple kering ini, Tiara pun memelihara impian untuk suatu hari nanti bisa melihatnya langsung di negara asalnya.

"Iya, pengen banget lihat daun maple langsung. Lagi nabung sih," ujar Tiara.

Ilustrasi tongkat sihir Harry PotterIlustrasi tongkat sihir Harry Potter Foto: Istimewa
Kalau Kevin (25), oleh-oleh yang menurutnya berkesan adalah yang didapatkannya dari saudara yang liburan ke Jepang. Oleh-olehnya yaitu sebuah tongkat sihir Harry Potter, yang dibeli dari The Wizarding World of Harry Potter, Jepang

"Gila itu paling the best banget. Aku ngefans sama Harry Potter dari kecil, begitu tahu balik dari Jepang saudaraku beliin tongkat sihirnya, aku seneng banget," ujar Kevin.

Meski harga tongkat sihirnya sekitar 4.000-5.000 Yen (setara Rp 500 ribuan), tapi bagi Kevin harga tersebut tidak begitu mahal, bila dibandingkan dengan rasa senang yang dia dapatkan, mengingat Kevin menyukai Harry Potter sedari kecil.

"Sebanding banget. Pokoknya harus bisa juga ke The Wizarding World of Harry Potter," imbuhnya.

Oleh-oleh memang masih jadi pro kontra tersendiri. Bagi sebagian orang menganggapnya kurang penting, tapi bagi sebagian orang lainnya menganggapnya sangat berkesan, meskipun dari sisi harga bisa dibilang oleh-oleh ini murah. Tergantung kita menyikapinya seperti apa. (wsw/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pro Kontra Oleh-oleh
Pro Kontra Oleh-oleh
18 Konten
Liburan kurang afdol kalau pulang tidak bawa oleh-oleh. Namun, belanja oleh-oleh itu antara terpaksa dan sukarela. Benar nggak sih?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads