Nias & Sulawesi Utara Jajaki Kerjasama Pariwisata dengan Seychelles

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nias & Sulawesi Utara Jajaki Kerjasama Pariwisata dengan Seychelles

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 08 Mar 2017 18:35 WIB
Nias & Sulawesi Utara Jajaki Kerjasama Pariwisata dengan Seychelles
Foto: (Randy/detikTravel)
Jakarta - Demi memajukan pariwisata, Nias dan Sulawesi Utara bekerjasama dengan Republik Seychelles. Berbagai program dan kerjasama pun mulai dijajaki.

Hal itu diungkapkan dalam audiensi bersama Wakil Presiden Republik Seychelles, Vincent Meriton di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (8/3/2017). Dalam kesempatan itu, turut hadir Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, Menkumham Yasonna Laoly, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.

Secara geografis, Nias hingga Sulawesi Utara memiliki banyak kepulauan dan dikelilingi oleh lautan. Fakta tersebut sejalan dengan kondisi geografis di Republik Seychelles di Afrika yang juga terdiri dari banyak pulau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja untuk soal popularitas, Seychelles sudah dikenal sebagai destinasi liburan mewah dari banyak selebriti dunia dan traveler high-end. Hal itu pun jadi pembelajaran.

"Saya melihat beberapa kabupaten di Sulawesi Utara sama persis dengan keberadaan negara Seychelles, pulau-pulau yang pariwisatanya sama, kita ingin menggali pengalaman bagaimana pariwisata yang ada di Kepulauan Seychelles," ungkap Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Gubernur Olly pun mengatakan kalau baik pihaknya dan Seychelles akan menjajaki kerjasama dalam berbagai bidang. Mulai dari pariwisata hingga ekonomi. Untuk pariwisata di Sulawesi Utara, Olly mengatakan kalau kerjasama akan dilakukan di Kepulauan Sangihe Talaud.

"Pak Dubes sudah pernah berkunjung ke Kepulauan Sangihe Talaud, melihat potensi kepulauan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara dan kabupaten. Ada dua tiga hal yang Seychelles akan gagas. Seychelles juga mau belajar pengolahan kelapa di sana, kerjasama saling mengisi," ungkap Olly.

Antusiasme serupa turut diungkapkan oleh Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari. Dikatakan oleh Rita, kalau kondisi di Kutai Kartanegara sekarang mirip dengan Republik Seychelles waktu dulu yang bergantung pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Namun kini, Republik Seychelles sudah mengandalkan sektor pariwisata dan telah berhasil.

"Kabupaten Kutai Kartanegara seperti Seychelles dulu, masih mengandalkan sumber alam yang tidak dapat diperbarui, sekarang kita mulai mencari income lain yang dapat diperbarui," ujar Rita.

Ditambahkan oleh Rita, sejumlah pengelola homestay dari Seychelles akan berkunjung ke Kutai Kartanegara untuk melakukan study banding. Nantinya, sejumlah pihak dari Kutai Kartanegara akan melakukan kunjungan balik ke Republik Seychelles.

"Mulai April nanti akan banyak homestay-homestay yang datang ke Kutai Kartanegara untuk belajar dan eksplor, nanti kami juga saling mengunjungi," ujar Rita.

Terakhir, Menkumham Yasonna juga buka-bukaan soal kehadirannya dalam audiensi tersebut. Yasonna yang adalah putra Nias begitu concern pada perkembangan pariwisata di kampung halamannya. Ia pun telah menjajaki kerjasama dengan Dubes Seychelles sebelum menjadi Menkumham.

"Kalau saya sudah lama dulu sebagai pribadi berhubungan dengan pak Nico (Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN-red), kalau dari perspektif sebelum kementerian beliau tertarik turisme di kampung saya Nias," terang Yasonna.

Ketertarikan itu pun berujung pada kerjasama antara Republik Seychelles dengan sejumlah bupati dan walikota di Nias. Ditambahkan oleh Yasonna, sejumlah investor asing pun dikabarkan sudah datang ke Nias dan siap untuk berinvestasi.

"Beliau sudah kumpulkan 4 bupati, 1 walikota untuk memplanning Nias yang potensi wisatanya sama dengan Seychelles. Kesiapan daerah ini memang sangat diperlukan, saya sebagai putra daerah sangat mendorong bupati-bupati ini agar lebih responsif dalam merespon investasi dari luar, karena anggaran dari luar sudah ready," ungkap Yasonna.

Dengan segala kerjasama dan investor yang datang, tentunya akan berbuah manis pada pembangunan dan perkembangan pariwisata di Nias dan Sulawesi Utara.

"Dengan adanya kerjasama ini mendatangkan investor dari luar, saya kira ini kesempatan yg baik bagi Nias dan Sulawesi Utara," tutup Yasonna. (rdy/krn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads