Sekjen UNWTO: Traveling Adalah Hak Asasi Manusia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Thailand

Sekjen UNWTO: Traveling Adalah Hak Asasi Manusia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 26 Apr 2017 15:20 WIB
Sekjen UNWTO: Traveling Adalah Hak Asasi Manusia
Foto: Suasana pembukaan WTTC 2017 di Bangkok, Thailand (Randy/detikTravel)
Bangkok - Perhelatan World Travel & Tourism Council 2017 resmi dibuka di Bangkok siang ini. Berbagai tantangan seputar dunia pariwisata pun dibahas dalam ajang internasional ini.

Mengusung tema 'Transforming Our World', WTTC 2017 yang digelar di Centara Grand and Bangkok Convention Centre, Thailand, resmi dibuka pada Rabu siang (26/4/2017). Ajang diskusi para pelaku pariwisata internasional ini pun dibuka oleh Chairman WTTC, Gerald Lawless, President & CEO WTTC, David Scowsill, Sekjen UNWTO, Taleb Rifai dan Perdana Menteri Thailand, HE Prayut Chan-o-cha.

Ajang diskusi ini pun menyorot beberapa hal menarik tentang perkembangan pariwisata di dunia, beserta tantangan yang tengah dihadapi. Contohnya seperti pariwisata yang lintas batas, penggunaan teknologi dalam pariwisata hingga pengembangan pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, Sekjen UNWTO Taleb Rifai bahkan mengatakan kalau traveling adalah hak asasi manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Traveling memiliki kekuatan yang dapat mengubah dunia, hal itu menjadi hak asasi manusia, bisnis dan lintas batas, seseorang menjadi lebih baik ketika traveling," ujar Taleb dalam pidato pembukaan WTTC 2017.

Tentu bukan rahasia umum, kalau traveling dapat memperluas cakrawala seseorang dalam melihat hal baru dan berbeda. Namun, kebebasan seseorang untuk traveling mulai mendapat ancaman dari beberapa faktor. Sebut saja aturan luar negeri AS yang membatasi sejumlah negara Muslin untuk bepergian ke Negeri Paman Sam.

"Kebebasan untuk traveling lintas batas mulai mendapat tantangan, kami sangat menghargai kedaulatan sebuah negara, tapi membatasi seseorang berdasarkan ras dan asalnya adalah hal yang salah, traveling bukan keistimewaan bagi sebagian orang saja," ujar President & CEO WTTC, David Scowsill.

Dalam pidato pembukannya, David juga menggarisbawahi beberapa hal penting terkait tantangan pariwisata kini. Contohnya seperti kebebasan untuk bepergian, aturan terkait pengembangan wisata dan pentingnya pariwisata untuk masa depan.

Pada acara pembukaan WTTC 2017, Perdana Menteri Thailand, HE Prayut Chan-o-cha juga hadir dan ikut membacakan sambutan dalam bahasa Thailand. Dibantu oleh mesin penerjemah, Prayut menyambut baik ajang pariwisata internasional yang diselenggarakan di negaranya tersebut. Ia pun mengucapkan selamat datang bagi para delegasi.

"Pertemuan ini merupakan ajang global yang mempertemukan semua pemain di bidang pariwisata dan travel untuk saling bertukar pikiran, mewakili pemerintah, masyarakat dan enterpreneur Thailand, saya memgucapkan selamat datang pada semua partisipan," ujar HE Prayut Chan-o-cha.

Setelah pidato pembukaan, sesi tanya jawab dengan para pakar pariwisata kembali dilanjutkan. Dalam kesempatan tersebut juga hadir mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron hingga Menpar Arief Yahya yang akan menjadi pembicara besok. Ajang WTTC 2017 pun berlangsung dari hari ini hingga besok 26-27 April 2017. (rdy/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads