Potensi pariwisata Indonesia memang luar biasa. Perkembangannya terus terlihat dari tahun ke tahun. Tak ayal, pada tahun 2019 mendatang sektor pariwisata diharapkan bisa menjadi penghasil devisa terbesar di Tanah Air.
Agar harapan tersebut dapat terlaksana, ada langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah. Presiden Joko Widodo dalam perbincangan khusus dengan detikTravel di Istana Bogor, Jumat (26/5/2017), mengatakan kunci utamanya adalah memenangkan persaingan dari negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Menpar: 2019, Pariwisata Diharapkan Jadi Penghasil Devisa Terbesar
Pengembangan destinasi wisata juga harus merata, tak melulu Bali yang notabene namanya sudah lebih dulu mendunia. Mulai dari infrastruktur hingga penginapan perlu dibenahi.
"Selain Bali, ada 12 destinasi wisata yang akan kita kembangkan. Untuk mengembangkan perlu aksesibilitas dan konektivitas, kita harus perbaiki infrastrukturnya, bandara, pelabuhan, jalan sampai dengan pondok wisata," jelasnya.
Konektivitas udara misalnya, menjadi hal yang penting dibenahi. Sebab, sebagian besar wisatawan mancanegara datang ke Indonesia via udara. Infrastruktur bandara juga harus jadi perhatian, apalagi yang lokasinya berdekatan dengan destinasi wisata unggulan.
"Seperti Bandara Silangit sekarang sudah ada penerbangan Garuda ke situ, sehingga bisa lebih cepat mencapai Danau Toba untuk wisatawan dari daerah lain atau mancanegara," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Konektivitas Udara Kunci Majukan Pariwisata Indonesia
Kemudian langkah yang cukup penting adalah promosi. Sejauh ini promosi pariwisata sudah banyak dilakukan di dalam dan luar negeri. Baik melalui pameran, festival maupun pemasangan iklan.
"Kita perlu promosi yang gencar," ucap Jokowi.
Tak ketinggalan, penyiapan budaya serta sumber daya manusia (SDM) yang terlatih untuk menyambut turis. "Budaya bersih sangat penting. Begitu juga SDM yang terlatih dalam mengemas produk dan memberi pelayanan yang baik pada wisatawan," tuturnya.
BACA JUGA: Indonesia Pamer Tempat Wisata di New York (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum