Menelusuri Tangkuban Perahu yang 'Kemahalan' Buat Turis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tangkuban Perahu Mahal Buat Turis

Menelusuri Tangkuban Perahu yang 'Kemahalan' Buat Turis

Dony Indra Ramadhan - detikTravel
Jumat, 07 Jul 2017 09:20 WIB
Tangkuban Perahu (Dony Indra Ramadhan/detikTravel)
Lembang -

Tangkuban Perahu menerapkan harga tiket masuk yang cukup mahal bagi turis. Harga tiketnya 10 kali lipat dibanding wistawan domestik.

detikTravel mencoba menyambangi objek wisata yang terletak di Lembang, perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, tersebut pada Kamis (6/7/2017) kemarin. Saat sampai di gerbang masuk, seorang petugas menghampiri dan meminta biaya Rp 32 ribu. Usai melakukan pembayaran, petugas memberi dua lembar kertas tiket masuk berwarna hijau dan putih.

Saksikan video 20detik tentang mahalnya tiket masuk Tangkuban Perahu di sini:





SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaran hijau untuk pembayaran kendaraan roda dua sebesar Rp 12 ribu. Sedangkan lembar putih tiket masuk wisata yang bertuliskan 'pengunjung nusantara Rp 20.000' per orang per hari.

BACA JUGA: Kembali mengulik, Tarif Masuk Tangkuban Perahu yang Mahal Buat Turis

Selain itu, di pintu masuk juga petugas memberikan brosur terkait objek wisata tersebut. Dari brosur yang diterima detikTravel, tertera keterangan tentang tarif tiket masuk ke objek wisata yang terkenal dengan legenda Sangkuriang itu. Memang, terlihat jelas tarif untuk wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik dibedakan oleh pengelola PT Graha Rani Putra Persada.



Tarif bagi domestik di hari kerja sebesar Rp 20 ribu sementara hari libur Rp 30 ribu. Sedangkan tarif masuk bagi wisatawan mancanegara Rp 200 ribu di hari kerja dan Rp 300 ribu pada hari libur.

Dari pintu gerbang naik lagi hingga ke puncak dengan menggunakan kendaraan sekitar 3 kilometer. Suasana sejuk disertai semerbak bau belerang jadi peneman menuju ke puncak Tangkuban Perahu.

Di puncak gunung yang identik dengan legenda Sangkuriang ini, sudah ramai pengunjung. Beberapa mobil terparkir tepat di depan pagar pembatas gunung. Pedagang kaki lima (PKL), penjual aksesoris keliling, hingga jasa kuda sewa turut memadati area puncak.

Berbagai aktivitas dilakukan pengunjung di puncak gunung Tangkuban Perahu ini. Dari mulai berswafoto hingga bersantai di balkon-balkon yang disediakan pengelola.

















Wisatawan di Tangkuban PerahuWisatawan di Tangkuban Perahu (Dony Indra Ramadhan/detikTravel)






Total uang Rp 32 ribu yang dibayarkan sedari awal masih ternyata masih kurang. Saat hendak keluar dari tempat parkir kendaraan roda dua, juru parkir mendekat dan meminta uang Rp 5 ribu.

"Beda kang, kalau di bawah untuk kendaraan masuknya, kalau di sini untuk biaya parkirnya," ujar salah seorang jukir saat ditanya alasan pengunjung kembali membayar.

Seorang pengunjung, Fikri Amarudin (22) sengaja datang dari Purwakarta bersama seorang rekannya. Ia membayar Rp 52 ribu untuk dua orang dan satu kendaraannya.

















Menelusuri Tangkuban Perahu yang 'Kemahalan' Buat TurisSuasana di Tangkuban Perahu (Dony Indra Ramadhan/detikTravel)






Meski mengaku harga tiket masuk masih dalam tahap wajar, ia menyebut harganya tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan.

"Seharusnya harga segitu sudah bisa menggunakan kuda. Tapi kan bayar lagi. Malah harga naik kuda 50 ribu rupiah," kata dia.

Selain itu, Fikri juga menyayangkan pengelolaan parkir di kawasan tersebut. Menurutnya, tata kelola parkir di tempat wisata itu masih semrawut.

"Cuma mungkin perlu diperbaiki saja soal parkirnya, ditata lagi. Keliahatan acak-acakan sih parkirnya," kata dia. (aff/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads