Parade 1.001 Kuda Sandelwood Berlanjut di Tambolaka

Jakarta - Kegagahan kuda-kuda Sumba bisa dinikmati wisatawan dalam Festival Parade 1.001 Kuda Sandelwood 2017. Parade kuda berlanjut di Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Festival Parade 1.001 Kuda Sandelwood 2017 berlangsung pada 3-12 Juli 2017. Pada Selasa (11/7/2017) giliran Tambolaka yang memajang kuda-kuda Sumba setelah Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat.

BACA JUGA: Ayo ke Sumba! Parade 1.001 Kuda Sandelwood Dimulai

Informasi yang diterima dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya, parade kuda di Tambolaka digelar di Lapangan Galatama. Ini adalah alun-alun yang luas di Tambolaka yang sering digunakan untuk acara besar, festival dan parade budaya.

Festival kuda akan berlangsung selama 2 hari. Untuk Selasa (11/7) kegiatan utamanya adalah persiapan dan gladi bersih tarian kolosal. Acara puncak adalah Rabu (12/7).

Kuda-kuda yang gagah khas Sumba saat di Waingapu (Petrus Ola/detikTravel)

Rencananya besok akan ada pembukaan parade dan pelepasan parade 1.001 kuda Sandelwood di Tambolaka. Selama festival akan ada lomba kuda hias, karnaval, jalan santai, atraksi budaya dan panggung hiburan. Parade rencananya akan dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talo.

Parade kuda akan menempuh rute Lapangan SDM Wee Kamburu menuju Taworara dan berujung ke Lapangan Galatama sambil disambut tarian tradisional. Tentu ini akan jadi tontonan menarik untuk warga dan wisatawan. Ada 251 kuda yang akan ikut serta untuk menggenapi jumlah 1.001 kuda yang berparade di 3 kabupaten sebelumnya.

Parade kuda dimulai dari Waingapu dan berakhir di Tambolaka (Petrus Ola/detikTravel)

Usai parade, kuda-kuda akan beristirahat di Lapangan Galatama. Sementara siang menuju sore hari, acara akan berlanjut dengan pembukaan Festival Tenun Ikat Sumba yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Festival Tenun Ikat Sumba akan berlangsung sampai 15 Juli 2017.

Dikutip dari situs resmi pariwisata Indonesia, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan festival itu tidak hanya memotivasi masyarakat untuk memelihara kuda, namun juga menonjolkan Sumba sebagai daerah lumbung ternak di Nusa Tenggara Timur. Menurut Marius kuda sandelwood di daerah itu sudah terkenal ke berbagai belahan dunia sebagai tunggangan yang tangguh dan cepat.

"Kami ingin promosikan bahwa satu-satunya populasi kuda sandelwood hanya ada di Sumba," katanya. (fay/wsw)