Bagi masyarakat Sumba, tradisi salam cium hidung menjadi suatu simbol dari kekerabatan yang begitu dekat. Hal itu pun diungkapkan oleh Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu saat dihubungi detikTravel via telepon, Kamis (13/7/2017).
"Yaitu lambang persahabatan ya, lambang kedekatan bahwa Presiden Jokowi yang orang baru itu sudah jadi bagian dari keluarga itu, sebagai anak, sebagai bapak, saudara-saudara," jelas Marius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan ciuman yang umumnya dilakukan dengan mulut. Salam cium hidung dilakukan oleh dua individu dengan saling menempelkan hidung. Dengan salam itu, jarak antar dua individu seakan didekatkan tanpa adanya jarak.
![]() |
Makna dari balik salam cium hidung pun juga dipercaya dapat meredam konflik. Bahkan dapat dikatakan kalau semua masalah antar individu bisa selesai apabila salam cium hidung dilakukan.
"Jadi kalau pun di sana ada konflik, kalau sudah cium hidung sudah selesai, jadi nilainya sangat tinggi sekali. Kalau salaman kan basa basi ya, kalau cium hidung itu sudah dekat sekali," ujar Marius.
Dalam kunjungannya ke Parade 1001 Kuda Sandelwood Rabu kemarin (12/7), diketahui kalau Presiden Jokowi sempat melakukan salam cium hidung dengan dua kepala desa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Sontak aksinya mendapat sorakan dari penonton dan wisatawan yang menyaksikannya. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!