Melihat peluang itu, Indonesia bersama negara-negara sahabat sepakat membentuk organisasi baru, bernama Eco Culture Tourism Organization. Organisasi ini diharapkan mampu mendukung budaya yang menjadi andalan utama menggaet turis antar negara.
"Kita dukung pariwisata daerah. Mau bangun mana dulu karena seperti ayam dan telur. Caranya orang senang daerah itu, contohnya selebrit datang dulu. Saya pinjam budaya Indonesia karena di sana tidak ada," kata Duta Besar Seychelles, Nico Barito sebagai perwakilan negara-negara sahabat saat memberi sambutan di gala dinner Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2017, Kutai Kartanegara, Kaltim, Sabtu (22/7/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluncuran Organisasi Eco Culture Tourism Foto: Masaul/detikTravel |
Menkum HAM dalam kesempatan ini menyatakan perhatiannya yang fokus pada kekayaan intelektual atau hak paten atas budaya asli Indonesia. Oleh karenanya, semua budaya asli Indonesia perlu didaftarkan dan dilindungi.
Lebih lanjut, kata Nico, pembangunan eco culture tourism akan menguntungkan semua pihak. Jadi tidak hanya korporasi yang menikmati perkembangan dari pesatnya kemajuan wisata dari suatu daerah.
"Maka kita bangun eco culture tourism, agar tidak hanya investor yang bermain. Masyakarat sekitar juga jadi aktor dalam pembangunan daerah," ujar dia.
Setelah acara makan usai diluncurkan International Eco Culture Tourism Organization yang ditandatangani oleh pihak terkait. Anggotanya adalah negara-negara yang telah disebut di atas dan bisa bertambah jika ada negara lain yang ingin bergabung.
Menkum HAM Yasonna H Laoly mendukung hal ini. Langkah-langkah selanjutnya adalah mewujudkan juga merancang bersama agar turis meningkat di Indonesia.
"Sebagai pemerintah kami mendukung kerjasama ini. Semoga akan menghasilkan yang baik bagi Indonesia," ujar Yasonna. (msl/aff)












































Peluncuran Organisasi Eco Culture Tourism Foto: Masaul/detikTravel
Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!