Bali sebagai destinasi top dunia tak luput dari bertebarannya sampah di sudut-sudut kawasan wisata. Berawal dari kecintaan terhadap Pulau Dewata, sejumlah warga negara asing (WNA) dari berbagai negara mempelopori komunitas pemerhati lingkungan yang disebut Trash Hero.
WNA yang mempelopori komunitas ini adalah mereka yang sudah memenuhi ketentuan UU Keimigrasian di Indonesia. Education Project Leader of Trash Hero Bali, Tiara Brahmarani menyatakan beberapa WNA yang tinggal di Bali atau ekspatriat secara sukarela turun ke jalan memungut sampah-sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, menurut Tiara, komunitas ini berkembang ke Filipina, Myanmar dan Indonesia. Untuk di Indonesia, Trash Hero tersebar di Candidasa, Sanur, Amed, Ubud, Canggu, Gili dan Pulau Komodo.
"Kami turun ke kawasan wisata sekali seminggu di sore hari. Kami membawa karung kapasitas sekira 5 Kg dan sarung tangan, berkumpul di titik yang sudah ditentukan dan memungut sampah selama 1-2 jam," ujar Tiara.
Disampaikan Tiara, sukarelawan dikumpulkan melalui media sosial dan tidak hanya warga setempat yang ikut tapi juga ekspatriat yang peduli dengan kebersihan di Pulau Bali. Namun tenaga sukarelawan yang datang hanya 4-8 orang dengan sampah yang bertebaran bisa mencapai lebih dari 20 Kg.
"Kami memilih lokasi terbuka sehingga bisa dilihat orang banyak untuk menumbuhkan kesadaran atas kebersihan lingkungan," ucap Tiara.
(vid/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!