Bukan tanpa alasan, ada sebab medis kenapa tidur saat pesawat take off dan landing tidak dianjurkan. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (7/9/2017), ternyata ada efek buruk yang bisa berakibat pada indera pendengaran seperti diberitakan media Express.
Ketika pesawat mulai mengudara, tekanan air di dalam kabin berubah secara drastis mengikuti ketinggian. Apabila badan Anda tidak siap untuk melakukan aklimatisasi, hal itu ternyata dapat merusak gendang telinga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuping budeg memang terdengar sepele dan biasa saja. Namun menurut situs kesehatan MedlinePlus oleh US National Library of Medicine mengungkapkan, kalau kuping budeg bisa menyebabkan berbagai isu kesehatan lain. Sebut saja rasa pusing, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, mimisan hingga hilang pendengaran.
Oleh sebab itu, Angela pun menyarankan agar traveler tidak tidur saat pesawat take off dan landing. Soalnya, pada momen itu kuping paling sering mengalami budek karena kekurangan udara.
"Cobalah untuk tidak tidur saat take off, karena hal itu dapat mengakibatkan kuping budek," ujar Angela.
Ketika terjaga, traveler pun dapat mengatasi gejala-gejala budek akibat aklimatisasi dengan cara menguap atau menelan air liur. Dengan cara sederhana itu, traveler sudah memberi udara pada saluran di dalam telinga.
"Menelan air liur atau menguap akan membuka saluran Eustachian dan mengalirkan udara ke kuping tengah. Hal itu membantu untuk menyesuaikan tekanan udara di sisi lain gendang telinga," tulis MedlinePlus.
Selain menelan air liur dan menguap, tindakan lain seperti minum air atau mengunyah permen karet bisa mencegah kuping dari rasa budek saat terbang. (rdy/aff)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca