Komentar Traveler Tentang Sampah dan Kuda Laut di Sumbawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sampah di Laut Sumbawa

Komentar Traveler Tentang Sampah dan Kuda Laut di Sumbawa

Shinta Angriyana - detikTravel
Jumat, 15 Sep 2017 18:15 WIB
Kuda laut yang bawa Cotton Bud (Justin Hofman/Instagram)
Sumbawa - Baru-baru ini, viral sebuah foto kuda laut yang mengaitkan ekornya di setangkai sampah pembersih telinga. Diduga, sampah itu berasal dari bawaan arus atau ombak.

Kejadian tersebut juga menyita perhatian netizen. Sebabnya, laut Indonesia merupakan sumber daya alam yang kaya, dan wajib dijaga kelestariannya. Namun, masih saja ada oknum nakal yang melakukan tindakan terlarang tersebut.

Seorang traveler bernama Anton Sutrisno juga memberikan komentar, "Sedih, tapi berat juga. Orang naik kapal, cari ikan buang sampahnya di laut. Belum lagi sampah dari sungai yang menuju laut. Tapi setidaknya kita mulai dari diri sendiri dan saling mengingatkan pada orang-orang terdekat,". ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengguna instagram dengan akun @nuraenirisky juga berkomentar tentang traveler yang harus lebih sadar diri, "Harusnya traveler bisa lebih sadar diri sih untuk nggak buak sampah sembarangan. Petugas sama tour guide nya juga jangan bosen ingertin biar traveler nggak buang sampah di mana aja. Atau ada sanksi dan tindakan tegas biar si pembuah sampah jera sama apa yang udah dilakuinnya" tulisnya.

BACA JUGA: Parah! Viral Foto Kuda Laut Bawa Sampah Cotton Bud di Laut Sumbawa

Traveler bernama Kirik_plastik dalam salah satu berita detikTravel juga berkomentar "keren sekaligus memprihatinkan..." tulisnya. Beberapa akun lain seperti @Andrieqi juga menulis "ironis dan natural".

Adapun yang merasa malu tentang kejadian ini, seperti yang ditulis oleh akun @Turbo85 "buat malu saja... memang mental bangsa kita bgitukah?" tulisnya.

Seperti yang diketahui, bahwa kuda laut umumnya mengikat ekornya pada saat beristirahat pada algae. Kuda laut juga hidup di wilayah yang tidak berarus, sehingga bisa jadi pembersih telinga tersebut terbawa arus dan tiba di wilayah hidup kuda laut, sehingga ia menganggap pembersih telinga tersebut algae.

Apapun jenis sampahnya, bersih atau kecil, penting atau tidak penting, sudah menjadi kewajiban traveler untuk menjaga agar tidak tercemar. Jadilah traveler pintar dan bijak ya!


(rdy/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads