Secara alami, hewan mini seperti kuda laut hidup di sekitar terumbu karang. Bagian ekornya biasanya dililitkan di karang atau rumput laut. Ini dilakukan agar kuda laut tetap stabil berada di posisinya dan tidak terombang ambing karena terbawa arus laut atau ombak.
Tetapi melihat foto yang dibagikan oleh akun Instagram Sea Legacy, sebuah organisasi yang bergerak di bidang konservasi laut, begitu membuat hati pedih. Alih-alih melilitkan ekor pada karang atau rumput laut, kuda laut satu ini melilitkan ekornya pada sebatang sampah cotton bud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam foto tersebut, Justin Hofman menyebut foto ini benar-benar membuat frustasi dan sedih. Kesempatan langka untuk mengabadikan foto kuda laut di lautan Sumbawa, berubah jadi rasa iba karena sampah cotton bud yang dibawa di ekor sang kuda.
"Kuda laut ini hanyut terombang ambing bersama sampah (cotton bud -red) yang dibawa arus laut sepanjang Kepulauan Indonesia. Foto ini adalah alegori dari kondisi lautan kita sekarang dan nanti. Masa depan apa yang kita ciptakan? Bagaimana aksimu untuk planet ini?," tulis Justin di keterangan fotonya.
Saat dikonfirmasi detikTravel, Justin membenarkan bahwa lokasi foto ini diambil berada di lautan Sumbawa, NTB.
"Ya, benar," jawab Justin lewat pesan pendek saat ditanya apakah foto kuda laut tersebut diambil di Sumbawa.
Lebih lanjut, Justin menjelaskan bahwa lokasi diambilnya gambar ini berada di sekitar Sumbawa Besar. Justin mengambil foto kuda laut ini saat sedang snorkeling bersama kawannya bernama Richard White.
"Saya tidak tahu persis nama kotanya apa, tapi foto ini diambil di dekat Pantai Kencana dan Gemba di Sumbawa. Kuda laut ini saya temukan di permukaan laut," jelas Justin.
Saat itu, Justin mengaku melihat banyak sampah yang terbawa arus hingga sampai ke lautan lepas. Sampah-sampah ini menurut Justin berasal dari desa setempat.
"Pemandangan ini biasa, hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dimana ada arus laut yang kuat, sampah dari pedesaan setempat akan terkumpul. Ikan dan hewan lainnya juga suka hidup di perairan dengan arus kuat karena ada banyak makanan. Jadi, banyak sampah, terumbu karang, dan hewan-hewan laut berkumpul di satu tempat karena satu alasan yang sama: arus laut," ungkap Justin.
Foto yang diambil Justin ini seperti jadi ironi tersendiri. Indonesia yang lautnya sangat kaya, dan alam bawah lautnya sangat indah, rupanya belum terbebas dari masalah sampah. Sampai kapan ini akan terus terjadi? (wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!