Saat traveling, mungkin ada di antara traveler yang pernah dikejutkan oleh harga makanan atau minuman yang dibeli di jalan. Bukan hanya traveler, seorang pendaki wanita asal Inggris bernama Gemma Wilson (35) juga mengalami hal serupa saat trekking di Nepal.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (22/9/2017), peristiwa itu pun terjadi di jalur trekking Annapurna Circuit di Nepal seperti diberitakan media Independent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat akan membayar, Gemma pun dikejutkan oleh harga teh dengan nominal 150 Rupee Nepal atau sekitar Rp 19 ribu. Sambil mengeluh soal harga, akhirnya Gemma tetap membayar teh mahal itu.
"Ketika mau membayar, saya diberitahu kalau harga tehnya 150 Rupee. Saya bertanya lagi dan ia kembali mengulanginya. Jadi saya mengeluarkan uang dan membayar, tapi saya mengatakan padanya kalau harga teh itu kelewat mahal," ujar Gemma seperti diberitakan media Mirror.
Setelah membayar dengan berat hati, Gemma beserta anak tiri laki-lakinya pun memotret nama warung teh tersebut. Namun siapa sangka, ibu pemilik warung melihat aksi Gemma.
Mendapati warungnya difoto oleh Gemma, sang ibu pemilik warung pun mengejar sang traveler malang beserta anak tirinya. Sambil membawa dua papan kayu, sang ibu penjaga warung pun juga sempat meneriakkan kata kasar pada Gemma. Kejadian itu pun sempat terekam kamera.
"Kalian orang Inggris begitu kaya, kenapa menawar?" ujar sang ibu penjaga warung dengan kasar.
Usai mengejar dan memaki Gemma, akhirnya sang ibu penjaga warung perlahan mulai pergi. Malang, tangan Gemma sempat tergores akibat ulah ibu sang penjaga warung.
"Saya akhirnya meminta wanita itu untuk meninggalkan kami," ujar Gemma.
Di satu sisi, Annapurna Circuit di Nepal berada di ketinggian 4.400 Mdpl. Menjual minuman atau makanan di situ bisa dibilang bukan perkara mudah.
Faktanya, Nepal merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Mayoritas masyarakatnya hidup dengan biaya kurang dari 75 Rupee atau sekitar Rp 9,6 ribu per hari. (wsw/wsw)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo