7 Destinasi di Eropa yang Tidak Direkomendasikan buat Liburan dan Alasannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Destinasi di Eropa yang Tidak Direkomendasikan buat Liburan dan Alasannya

Nyimas Amrina Rosada - detikTravel
Minggu, 16 Nov 2025 21:10 WIB
Turis menunggu dalam antrian untuk memasuki Colosseum di Roma, Italia, Jumat, 6 Agustus 2021. Apa yang disebut Green Pass, diperlukan mulai Jumat untuk mengakses makan dalam ruangan, teater, kolam renang dalam ruangan, pusat kebugaran, museum, dan pertemuan lainnya tempat dan diberikan kepada siapa pun yang memiliki setidaknya satu dosis vaksin dalam sembilan bulan terakhir, yang telah pulih dari COVID-19 dalam enam bulan terakhir atau dinyatakan negatif dalam 48 jam sebelumnya. (Foto AP/Riccardo De Luca)
Ilustrasi (AP/Riccardo De Luca)
Roma -

Liburan ke Eropa ternyata tak selamanya menyenangkan. Ada beberapa destinasi yang bahkan tidak direkomendasikan buat liburan ke sana. Apa saja?

Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat yang mulai merencanakan perjalanan liburan. Wisata ke luar negeri menjadi rencana yang paling banyak masuk ke list, tak terkecuali negara-negara Eropa yang terkenal dengan pesona sejarah dan arsitekturnya yang indah.

Namun, di balik daya tarik dan pesonanya yang indah. Terdapat beberapa negara yang tidak direkomendasikan untuk dikunjungi sebagai destinasi di musim liburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja negara-negara tersebut? simak penjelasan berikut:

1. Positano, Italia

Mengutip arsip pemberitaan detikTravel, seorang pakar perjalanan dan travel blogger, Sara Rodriguez membagikan pengalamannya saat berlibur ke Positano.

ADVERTISEMENT

Positano merupakan kota yang berada di pesisir pantai, Italia. Memiliki pemandangan yang mempesona dan tak terlupakan. Kota ini dihiasi dengan bangunan-bangunan berwarna di atas tebing yang menghadap ke Laut Tengah menjadikan Positano sebagai 'vertical village.'

Dengan keindahan yang ditawarkannya membuat banyak wisatawan tertarik untuk berlibur ke Positano. Sara menjelaskan suasana di sana begitu sibuk.

Bukannya mendapatkan liburan yang indah dengan suasana pesisir yang menenangkan, ia malah merasa tempat tersebut terlalu ramai dan heboh.

"Suasananya terasa lebih heboh daripada indah dan harga-harga di sana juga terlalu tinggi bagi wisatawan. Saya datang dengan perasaan tidak menikmati Positano yang sesungguhnya," ungkap Sara.

2. Paris, Prancis

Paris menjadi salah satu tujuan destinasi wisata paling diminati di Eropa, tetapi menurut Sara berlibur ke Paris di musim liburan hanya akan menguras banyak tenaga. Banyak turis berdatangan dari berbagai negara yang akan membuat kawasan Paris padat oleh turis, terutama di Menara Eiffel dan Museum Louvre.

"Jalanan Paris yang padat dan antrean yang tidak ada habisnya di tempat-tempat wisata seperti Menara Eiffel dan Louvre menguras kesabaran saya. Saya tidak begitu menikmati suasananya, tetapi saya menunggu hanya untuk mengambil foto saja," ungka Sara.

Selain itu, melansir situs Daily Express menjelaskan bahwa Paris menjadi salah satu kota dengan tingkat pencurian paling tinggi di Prancis. Banyak wisatawan membagikan pengalaman dalam ulasan Google tentang Menara Eiffel bahwa rawan pencurian terjadi di kawasan tersebut.

3. Mykonos, Yunani

Mykonos terkenal dengan keindahan pemandangan yang tampak seperti lukisan, jalanan yang sempit, rumah bercat putih, warna-warni bunga boungainvillea, dan laut biru yang jernih membuat tempat ini menjadi pilihan wisata yang wajib dikunjungi.

Namun, keindahannya membuat banyak turis mengunjungi kota tersebut saat musim liburan. Daerah Mykonos akan dipadati pengunjung dari bulan April hingga akhir Oktober. Wisatawan akan banyak menghabiskan waktu dengan berpesta difasilitasi oleh banyaknya bar dan klub yang dibuka disana. Menurut Sara kondisi ini membuatnya tidak bisa menikmati euforia pantai yang indah dan estetik itu.

"Saya pikir itu akan menjadi surga yang tenang. Meskipun pulau itu sangat indah, saya merasa bahwa pengunjung pesta dan wisatawan yang mabuk lebih menyukai tempat itu, restorannya mahal dan juga pantainya ramai," jelasnya.

4. Amsterdam, Belanda

Sebagai ibu kota Belanda, Amsterdam terkenal dengan budaya yang semarak, sejarah yang kaya, dan bangunan-bangunan yang indah. Hal ini membuat kota ini menjadi salah satu destinasi wisata terdapat di Eropa.

Jumlah pengunjung yang datang ke Amsterdam tercatat pernah mencapai 15,1 juta per hari pada tahun 2023. Sara turut membagikan pengalamannya saat liburan di sana. Menurutnya, padatnya wisatawan di Amsterdam sedikit membuatnya kerepotan dan tidak nyaman.

"Pusat kota dipenuhi dengan orang-orang berpesta yang gaduh sambil bersepeda di jalanan yang padat. Museum-museum juga sangat padat dan untuk reservasi restoran pun sulit," ungkapnya.

Dalam catatan lain, akun TikTok Nazz Abdullah membagikan pendapatnya mengenai negara-negara Eropa yang paling kotor. Amsterdam masuk diurutan nomor tiga sebagai negaara Eropa terkotor menurutnya.

"Di negara ini terkenal toilentnya kotor dan bau," jelasnya dalam sebuah video.

5. Catania, Italia

Dalam catatan perjalanan lain, melalui akun TikTok-nya, Charlie Wallace memberikan kesan tidak menyenangkan saat berlibur ke Catania.

Dalam konten tersebut, Charlie memberikan penilaian terhadap negara-negara yang dikunjunginya selama berlibur. Menurutnya Catania merupakan kota yang kumuh dan kotor.

"Saya punya harapan yang tinggi, namun Catania terlalu keras untuk saya. Kotanya kumuh, kotor, dan anehnya sulit mencari makanan enak," tulisnya dalam konten TikTok tersebut.

Charlie menegaskan ini bagian dari penilaian personal, bisa saja ada yang memiliki pendapat berbeda dari yang ia katakan. Charlie hanya ingin membagikan pengalaman yang pernah dialaminya saat berlibur.

6. Sofia, Bulgaria

Dalam video TikTok-nya, Nazz Abdullah menyebut Sofia sebagai kota dengan fasilitas publik paling kotor. Kota ini menempati nomor empat sebagai kota terkotor menurut Nazz.

"Kota ini menjadi salah satu kota tertua di Eropa, tetapi tidak terawat. Banyak jalan-jalan kecil yang kotor, sampah berserakan, terlebih saat musim dingin," jelasnya.

7. Ukraina

Melansir situs Visit Ukraine, menjelaskan bahwa negara ini menjadi negara paling bahaya untuk dikunjungi di Eropa. Bahkan situs tersebut menjelaskan sangat tidak direkomendasikan bagi wisatawan untuk datang atau pindah ke Ukraina.

Pada tahun 2024, Ukraina menduduki peringkat teratas GPI sebagai negara paling berbahaya. Faktor utamanya adalah konflik militer yang sedang berlangsung di negara tersebut, tingginya tingkat ketidakstabilan lokal, dan risiko yang dapat ditimbulkan akibat aksi militer.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Drama Bursa Transfer Eropa: Plot Twist, Ghosting, dan Happy Ending"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads