Perayaan Halloween yang menjadi budaya Amerika Serikat dibawa ke Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Namun bukan parade kostum ala barat yang dihadirkan, melainkan kostum khas Nusantara.
"Bali selalu memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan, dan kami sebagai pengelola bandara yang menjadi pintu masuk utama ke Bali tidak bisa hanya melakukan tugas biasa-biasa saja," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tema yang diusung adalah Bali Halloween, dengan menggabungkan 2 kebudayaan yang berbeda yakni barat dan Bali kontemporer. Sehingga parade kostum yang dihadirkan memiliki keunikan sendiri tanpa menghilangkan ciri khas Bali.
"Kami harus selalu berinovasi, memberikan pengalaman yang luar biasa kepada para penumpang. Untuk itulah alasannya kenapa kami selenggarakan event seperti ini," ujar Yanus.
Nuansa Halloween yang dirasakan penumpang berupa dekorasi terminal dengan hanging decoration yakni Jack o' Lantern, Boo, kucing penyihir dan burung hantu. Fun game juga digelar dengan nuansa seram seperti catch zombies dan eye ball strike yang dimainkan para penumpang yang menunggu waktu boarding.
Parade kostum, pertunjukkan musik akustik, lukis wajah hingga photo booth 3 dimensi berupa sayap api dan sayap musim semi Halloween juga mencuri perhatian para penumpang. Seorang penumpang asal Amerika Serikat bernama Tania menyatakan dirinya senang dengan acara ini, sehingga tak bosan ketika menunggu panggilan keberangkatan.
![]() |
Bandara kebanggaan Semeton Bali ini adalah salah satu bandara terbaik di dunia dengan kategori 15-25 juta penumpang per tahun, berdasarkan The 3rd World Best Airport 2016 dari Airport Councils International. Sehingga, pengelola Bandara Ngurah Rai ingin mempertahankan gelar agar mampu menunjang popularitas pariwisata Bali yang semakin mendunia.
"Tingkat kepuasan penumpang tahun lalu sebesar 4,93 dari skala 5,00, dan kami ada di peringkat 3. Prestasi ini tentu kami semakin terpacu memberikan yang terbaik untuk para penumpang melalui 3 hal, yaitu customer experience, relationship dan engagement," ungkap Yanus.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum