Suvenir Kreatif Karya Lansia Pangkalpinang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suvenir Kreatif Karya Lansia Pangkalpinang

Kurnia Yustiana - detikTravel
Rabu, 01 Nov 2017 12:50 WIB
Suvenir Kreatif Karya Lansia Pangkalpinang
Sutjiati, salah satu lansia kreatif di Pangkalpinang (Kurnia/detikTravel)
Pangkalpinang - Tak hanya anak muda yang banyak berkreasi, tapi juga lansia. Liburan ke Pangkalpinang, kamu bisa beli suvenir kreatif karya para lansia ini.

Liburan ke Pangkalpinang tak melulu pantai. Traveler bisa membeli suvenir unik dan berbincang dengan pembuatnya, warga setempat yang sudah tidak muda lagi tapi tetap aktif berkreasi.

detikTravel pada Jumat (27/10/2017) kemarin bersama Lurah Temberan dan Camat Bukit Intan, berkesempatan bertemu kedua lansia kreatif yang tinggal di Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang pertama ada Sutjiati (72), wanita yang mengawali pembuatan kerajinan dari sampah bungkus makanan dan minuman di lingkungan sekitarnya. Dimulai beberapa tahun lalu, dari sampah-sampah yang ada bisa dibuat menjadi barang yang bermanfaat dan laku dijual seperti tas dan dompet.

"Tadinya ada dari Jakarta datang ke sini ngajarin bikin pakai bungkus kopi. Mulainya kan dari kopi sachet kan keras nganyamnya. Jadi saya punya inisiatif dari bungkus mie kan lembut di tangan," ujar Sutci saat berbincang dengan detikTravel di teras rumahnya.

Aneka suvenir kreatif karya para lansia (Kurnia/detikTravel)Aneka suvenir kreatif karya para lansia (Kurnia/detikTravel)

Ia juga terinspirasi dari PKK kawasan lain yang memang telah aktif menghasilkan barang-barang seperti tas dari sampah bungkus makanan dan minuman.

Berhubung Sutji masih ada banyak waktu luang untuk terus mengasah keahliannya, dia pun membuat banyak suvenir. Bekas bungkus kopi yang besar digunakan untuk membuat tas, kalau bungkus mie instan yang lebih kecil bisa dibuat jadi dompet. Supaya tasnya kuat, sisi dalamnya dilapisi juga dengan spanduk bekas.

"Jadi saya bikin ini banyak, kebetulan dari Dinas Kebersihan dan Kebakaran ke sini pemeriksaan komplek kalau nggak salah. Terus mereka mesen. Jadi saya ada 100 lebih tempo hari buat suvenir," tuturnya.

"Saya bisa dan mampu sehari itu kalau sehat dapat tiga," imbuhnya.

Saat banyak pesanan dulu, dalam pembuatan suvenir ia turut dibantu pula oleh anaknya. Namun belakangan Sutji tak lagi memproduksi tas dalam jumlah besar.

Wanita berkacamata ini justru lebih banyak mengisi waktunya untuk mengajarkan ibu-ibu setempat, sejumlah instansi hingga anak sekolah membuat kerajinan tangan dari sampah.

Sudah lansia tapi tetap kreatif dan positif (Kurnia/detikTravel)Sudah lansia tapi tetap kreatif dan positif (Kurnia/detikTravel)

Nah selain Sutji, ada lagi lansia yang bersemangat mengubah sampah jadi barang berguna. Namanya Asnidar (73), ia bertetangga dengan Sutji dan awalnya sempat belajar bersama Sutji untuk membuat suvenir dari sampah ini.

Sampai sekarang Asnidar masih sering membuat banyak tas, dompet, wadah tisu, dibantu pula oleh sang anak. Ia senang waktu luangnya bisa diisi kegiatan bermanfaat. Barang-barang bikinannya pun dijual dan banyak peminatnya.

"Banyak ibu dapat pesanan. Tas, macam-macam yang dari kopi-kopi segala macam. Sehari dapet lima. Kami berdua dengan anak," ucapnya.

Dompet dari bekas bungkus mie instan ia jual sekitar 5 ribu sampai 10 ribu. Sedangkan tas dari bungkus kopi yang besar sekitar Rp 45 ribu. Traveler yang berminat pun bisa membeli suvenir unik ini di kediaman Asnidar kalau sedang traveling ke Pangkalpinang. (rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads