Membangun 30 hotel di Indonesia, dengan estimaso 6.000 kamar, bukanlah jumlah yang sedikit. COO AccorHotels Indonesia Malaysia Singapura, Garth Simmons optimistis hal itu bisa dilakukan.
"Ekonomi Indonesia tumbuh terus kok, pasar domestik stabil. Tahun ini juga bagus banget, zero issue. Awal untuk bergerak ke arah positif," kata Garth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi lokasi banyak yang kita terus kembangkan. Kita mesti memastikan lokasinya bagus dan bisa kita support. Right partner dan right location," kata dia.
Garth juga menilai pemerintahan Jokowi melalui Kemenpar yang dipimpin Arief Yahya serius dalam membangun pariwisata. Ini juga yang membuat pelaku usaha wisata yakin untuk berkembang.
"Kita untung dengan situasi sekarang. Masa depannya besar. Kemenpar mendukung. Mereka banyak orang-orang bagus dan mereka fokus," jelas Garth.
Mengenai perlambatan ekonomi, menurut Garth itu memang terjadi. Tapi ada juga area-area yang tidak terdampak.
"Bali tetap banyak kunjungan turis kok, paling terganggu masalah gunung Agung saja. Tapi ini masih positif jadi kita melihat ke masa depan," kata Garth.
Terkait dengan AccorHotels, Garth optimistis jumlah hotel yang dikerjasamakan dengan CT Corp bisa lebih dari 30 hotel. Pihaknya sedang menimbang, brand apalagi yang mau dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dia, pasar wisatawan budget, menengah dan mewah sama-sama penting.
"Tahun depan hotel kita di Cibubur (Trans Park) jadi. Mau ada beberapa yang masuk Indonesia. Swissotel mau masuk ke bali. Bergantung lokasinya, tapi yang utama tetap Hotel ibis. Kita melihat pertumbuhan pasar kelas menengah, tapi semua lapisan itu penting," tutupnya dalam wawancara khusus dengan detikTravel. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda