Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Pariwisata Bali, Putu Satyawira Mahendra menginformasikan bahwa tidak ada pekerja industri pariwisata yang dirumahkan. Bahkan, sejumlah perusahaan di Bali mengizinkan beberapa pegawainya untuk cuti panjang.
"Anggota-anggota di FSP Pariwisata Bali memanfaatkan momen ini untuk training dan cuti panjang," kata Mahendra di Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkannya bahwa dampak erupsi Gunung Agung terhadap pariwisata di Pulau Dewata justru dinilai baik. Ini karena para pengusaha maupun pekerja bisa memiliki waktu ekstra untuk pembenahan, renovasi, perbaikan, pelatihan, liburan atau sekedar berkumpul dengan keluarga.
"Ada baiknya kejadian ini, teman-teman saya sampai diberikan hak cutinya oleh manajemen dan hal ini bisa menurunkan pengeluaran perusahaan. Bisa untuk pelatihan juga, pegawai kontrak bisa mengisi pekerjaan pegawai tetap yang cuti," ucap Mahendra.
Walau secara umum pariwisata Bali kembali pulih secara perlahan, ribuan turis asing dan domestik tetap datang ke Pulau Dewata. Para pekerja pariwisata pun diminta untuk menanyakan kesan mereka berlibur di Bali pasca erupsi Gunung Agung.
"Rata-rata tamu yang tetap liburan senang. Bali ini perlu tamu-tamu yang bonek, artinya tidak takut dengan beredarnya informasi atau kabar buruk," ungkap Mahendra.
"Kemarin ada tamu yang datang ke restoran saya dan saya tanya kesannya tetap berlibur di Bali. Dia bilang Bali tetap paradise. Tamu-tamu yang optimis seperti ini yang dibutuhkan Bali," pungkasnya. (msl/msl)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca