"Saya nyatakan Bali normal. Kecuali radius 6-10 km dari puncak Gunung Agung. Dari hasil Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Menpar Arief Yahya, Kamis (21/12/2017) dalam jumpa pers akhir tahun di Kemenpar, Jakarta.
Dampak dari erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu, beberapa negara mengeluarkan travel warning salah satunya China. Sehingga, pemulihan pariwisata di Bali, belum berdampak maksimal travel warning yang dikeluarkan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat sektor pariwisata Bali kalang kabut. Padahal, lokasi Gunung Agung bisa dibilang jauh dari pusat pariwisata.
"Kemenko Kemaritiman kemarin sudah mengadakan rapat soal status Bali. Sekarang saya tegaskan. Dari hasil paparan, Gunung Agung berstatus tetap. Tapi, hanya pada radius 10 km. Kalau pun ada ledakan kecil, arah angin cenderung ke timur, bandara itu aman," ungkap Menpar.
Dari bencana ini, Indonesia kehilangan 1 juta kunjungan turis. Tak hanya direct, penerbangan indirect ke Bali pun sepi. Semua terkait travel warning yang dikeluarkan oleh beberapa negara. China mengeluarkan travel warning yang berlaku sampai 4 Januari 2018.
"Saya sudah agendakan untuk bicara dengan Kemenpar China, supaya dia cabut travel warning ke Indonesia. Karena China tak seperti Australia, penduduk China patuh pada pemerintahan," tutur Menpar. (wsw/fay)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca