Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyatakan fenomena sampah di pesisir selatan Pulau Bali sempat diprotes Prancis. Namun penanganan yang sigap membuat negara fesyen itu memuji Pulau Dewata.
"Kami dapat protes 4 hari lalu dari pihak Prancis tapi sehari berikutnya sudah memberikan pujian," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pihak hotel dan restoran itu sudah menyadari bahwa ini peristiwa tahunan yang terjadi. Yang memberikan keluhan adalah turis yang belum pernah melihat sebelumnya. Namun demikian, Pemkab Badung dan instansi lainnya sudah cukup sigap," ujar Cok Ace.
BACA JUGA: Kata Petugas Kebersihan Pantai Kuta Soal Fenomena Sampah
Pria 'berdarah biru' dari Puri Ubud ini pun memberi masukan agar Bali memohon maaf atas ketidaknyamanan liburan para turis akibat peristiwa ini. Tetapi, fenomena ini disebutnya bisa diminimalisir jika Indonesia tidak membuang sampah di sungai dan di laut.
"Mungkin kita harus memberikan pemberitahuan memang, maaf bulan ini agak terganggu kenyamanan liburan Anda. Mungkin begitu permaklumannya," ucap Cok Ace.
Fenomena sampah yang telah mendunia ini disebut Cok Ace tak mempengaruhi kunjungan turis di Bali. Ia menilai Desember-Januari malah tetap ramai oleh turis yang berlibur di Pulau Dewata.
"Ya memang (media) selalu begitu, yang penting ada udaha dan kelihatannya memang sudah ada format (penanganan). Ini tidak mengancam pariwisata di Bali, malah (jumlah turis) meningkat," ungkap Cok Ace. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan