Saat Bali Meminta Maaf Soal Fenomena Sampah di Pantai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fenomena Sampah di Bali

Saat Bali Meminta Maaf Soal Fenomena Sampah di Pantai

Prins David Saut - detikTravel
Rabu, 03 Jan 2018 17:10 WIB
Foto: (Prins David Saut/detikTravel)
Kuta - Fenomena sampah di pesisir pantai selatan Bali disebut sebagai fenomena setiap bulan Desember hingga Februari. Bali pun meminta maaf pada turis.

Pantauan detikTravel di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (3/1/218) pukul 15.00 WITa, ratusan turis baik domestik maupun internasional mulai memadati pantai populer ini. Beberapa di antaranya tampak berdiri di depan sebuah spanduk merah berukuran 300 x 100 cm.

Spanduk yang dibentangkan di pantai itu memajang logo Pemkab Badung dengan inisial DLHK atau Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Lalu di bawah logo tertera tulisan 'Info Hotline DLHK' diikuti alamat situs dan nomor telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah spanduk tampak 4 baris kalimat yang terdiri dari 2 baris kalimat berbahasa Indonesia dan 2 baris kalimat berbahasa Inggris. Baris kalimat pertama tertulis 'Mohon Maaf Pantai Kotor Karena Fenomena Alam Siklun Angin Barat'.

"Efek fenomena angin barat selalu terjadi setiap tahun mulai bulan Oktober sampai April," bunyi baris kedua di spanduk tersebut, dan baris kalimat berbahasa Inggris berisi informasi serupa dengan 2 baris kalimat berbahasa Indonesia.

BACA JUGA: Kata Petugas Kebersihan Pantai Kuta Soal Fenomena Sampah

Walau demikian, berkat kerja keras seratusan tenaga kebersihan dari DLHK Badung dan Dinas Pertamanan Badung, Pantai Kuta terlihat bersih pada siang hingga petang nanti. Namun di pagi hari, ton-tonan sampah kembali terdampar di pantai dan para tenaga kebersihan pun sudah siap dengan senjata mereka berupa penggaruk dan sapu lidi serta keranjang.

(aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Fenomena Sampah di Bali
Fenomena Sampah di Bali
7 Konten
Bali jadi pemberitaan dunia karena pantainya yang tertutup samhap. Sebenarnya itu disebabkan fenomena 'Alam Siklun Angin Barat'. Selengkapnya silakan baca di detikTravel!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads