"Kalau nggak lihat, rugi" ujarnya kepada detikTravel, Rabu (31/1/2018).
Gerhana Bulan ini begitu istimewa karena terjadi pada saat bulan dekat dengan bumi, sehingga disebut juga gerhana Supermoon, tapi bisa juga disebut Blood Moon karena tampak seperti merah darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Mau Lihat Gerhana Bulan? Ini 4 Tempatnya di Jakarta
"Kalau yang saya baca, itu pernah terjadi 152 tahun lalu dan akan terjadi 192 tahun mendatang. Benar-benar istimewa, harus lihat," terang Arief.
Arief bersama jajarannya dan awak media, rencananya akan melihat Gerhana Bulan dari rooftop Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Traveler pun bisa menyaksikan di beberapa lokasi wisata di Jakarta, seperti di Planetarium, Monas dan Setu Babakan.
"Ini fenomena langka seperti Gerhana Matahari dulu. Harusnya dijual oleh travel agent sebagai atraksi wisata alam," tutup Arief.
BACA JUGA: 4.000 Wisatawan Nonton Gerhana, Ini Kesiapan Planetarium Jakarta (aff/aff)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat