Diduga Sakit Jiwa, Pria Ini Lakukan Pelecehan Seksual di Pesawat

Novosibirsk - Seorang pria ditahan polisi Rusia saat turun dari pesawat. Diduga sakit jiwa, pria tersebut lakukan pelecahan seksual di dalam pesawat.

Kejadian tidak mengenakan terjadi di Siberian Airlines. Pesawat yang terbang dari St Petersburg menuju Novosibirsk di Rusia punya penumpang yang diduga sakit jiwa.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu berusia 47 tahun, seperti yang dilaporkan oleh The Sun dan Fox, Jumat (2/3/2018). Pria tersebut berlagak seperti preman dan berjalan mondar-mandir di pesawat.

Terus berkata-kata kasar, seorang pramugara mendatangi pria tersebut dan menawarkan kursi belakang yang kosong. Tidak merespon, pria tersebut langsung duduk di samping perempuan dan mulai melecehkannya.

"Dia meraih dan menarik rambutnya," ujar Stanislav Semenov, salah satu penumpang.

Tak berhenti sampai di situ, pria tersebut pun beralih ke penumpang lain. Penumpang di depannya bahkan dimaki dan dipukul.

Pria gila di pesawat Foto: (youtube)

Setelah puas memukul penumpang kedua, pria tersebut mencari target baru. Ia mendatangi korban ketiga yang adalah seorang pemuda yang duduk di sebelah anak perempuan.

Tanpa ragu pria gila ini langsung memegang leher gadis tersebut, seakan ingin mencekiknya. Saat itu, awak kabin memisahkan pria tersebut dengan gadis kecil tersebut.

Awak kabin mencoba untuk menenangkan gadis kecil tersebut. Punya kesempatan, pria yang diduga sakit jiwa tersebut mencari target baru. Ia menendang seorang penumpang pria dan mencoba untuk menyerang bayi.

Penyerangan ini terus berlanjut, sampai akhirnya pria tersebut menyerang penumpang pria lain dan mulai saling pukul. Melihat hal ini, pramugara yang bertugas langsung mengambil tindakan untuk mengikat pria tersebut di salah satu kursi.

Saat pesawat landing, polisi bersenjata langsung mengamankan pria tersebut. Si pria yang di duga sakit jiwa ini ditahan di kantor polisi.

Foto: (youtube)

"Kantor polisi di bandara Tolmachevo menerima sebuah pesan dari maskapai bahwa beberapa polisi diminta naik pesawat dari St Petersburg ke Novosibirsk karena perilaku agresif," kata Irina Volk, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia .

Begitu sampai di sel, pria tersebut belum menujukkan tanda-tanda tenang. Ia bahkan masih menunjukkan tanda-tanda agresif dengan mengetuk kaca sel dan buka baju, seperti ingin berkelahi. Bahkan ia membuat tanda seperti pistol dengan tangan dan mengarahkannya ke polisi yang berjaga.

Sampai akhinya pria tersebut bisa tenang dan bisa diajak bicara. Polisi pun mengeluarkannya dari sel tahanan dan mengintrogasinya.


(bnl/aff)