Ingin Traveling Tapi Tak 'Beruang', Bisa Mencontoh Traveler Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ingin Traveling Tapi Tak 'Beruang', Bisa Mencontoh Traveler Ini

Moehammad Bakrie - detikTravel
Sabtu, 03 Mar 2018 12:55 WIB
Ekspedisi Nol Rupiah di Makassar (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Makassar - Bermodalkan semangat, dua pemuda asal Surabaya dan Jakarta, berjalan kaki dari Pantai Losari menuju puncak Gunung Latimojong di Enrekang Sulawesi Selatan. Mereka tengah menjalankan Ekspedisi Nol Rupiah.

Aksi ini sudah dilakukan untuk kedua kalinya oleh kedua pendaki itu. Adalah Abdul Rohman (35) dan Muhammad Syahrul Ramadhan (26), setelah beberapa tahun lalu, mereka juga melakukan ekspedisi ke Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat dengan cara yang sama.

Selama 16 hari berjalan kaki dari Pantai Losari, Makassar kedua pemuda itu sudah menempuh jarak sekitar 130 kilometer. Saat ini, mereka sudah berada di daerah Mangkoso, Kabupaten Barru, atau sekitar 35 kilometer sebelum kota Parepare, Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski aksi mereka terbilang nekat, mereka enggan disebut demikian. Mereka ingin menunjukkan bahwa keterbatasan materi bukanlah penghalang bagi siapa saja yang ingin melakukan penjelajahan. Bagi mereka, Indonesia adalah surga bagi para pendaki dunia, jika pendakinya saja tidak berani, bagaimana dengan orang luar.

Ingin Traveling Tapi Tak 'Beruang', Bisa Mencontoh Traveler IniFoto: (Moehammad Bakrie/detikTravel)


"Kami ingin memotivasi bagi siapa saja yang terkendala soal dana, namun ingin menjelajahi Indonesia yang indah ini. Kalau kami mampu, mengapa yang lainnya tidak," kata Abdul Rohman kepada detikTravel, Sabtu (3/3/2018).

BACA JUGA: Satu Lagi Es Abadi di Papua

"Kami menjalankan ekpedisi ini, tanpa membawa uang sama sekali. Jika tidak percaya, silahkan geledah tas atau kantong kami," sahut Syahrul Ramadhan.

Ingin Traveling Tapi Tak 'Beruang', Bisa Mencontoh Traveler IniFoto: (Moehammad Bakrie/detikTravel)


Untuk makan dan keperluan sehari-hari, baik Rohman dan Syahrul mengaku banyak mendapatkan jamuan dari sesama pecinta alam yang mereka jumpai di setiap daerah. Sejak tiba di Makassar, Ia sudah dibekali nomor kontak komunitas pecinta alam di setiap kabupaten yang dilintasi.

"Kami dijamu oleh teman-teman pecinta alam. Diberi makan dan juga tempat bermalam. Tapi kalau tidak, yah kami masak bekal kami dan bermalam di hotel merah putih (SPBU). Perjalanan ini sangat kami nikmati," ucap Rohman.

Dengan kondisi seperti itu mereka tidak menargetkan waktu sampai ke puncak gunung tertinggi di Sulawesi itu. Selain untuk mencapai Puncak Latimojong di ketinggian 3478 mdpl, mereka juga ingin menikmati pemandangan alam sepanjang lintasan mereka.

Ingin Traveling Tapi Tak 'Beruang', Bisa Mencontoh Traveler IniFoto: (Moehammad Bakrie/detikTravel)


"Kami tidak menargetkan waktunya sampai ke puncak. Terpenting bagi kami adalah prosesnya, termasuk silaturahmi kami sesama pecinta alam dan juga masyarakat Sulawesi Selatan yang sangat ramah. Mereka semua seperti saudara kami," lanjutnya.

Setelah Ekspedisi Gunung Latimojong ini, mereka berencana akan kembali melakukan ekspedisi ke 7 puncak tertinggi di Indonesia (seven summit Indonesia) dengan metode yang sama. "Itu keinginan kami berdua. Mudah-mudahan bisa terwujud," ujarnya. (msl/msl)

Hide Ads