Sistem Kredit Sosial di China Terinspirasi Serial 'Black Mirror'?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sistem Kredit Sosial di China Terinspirasi Serial 'Black Mirror'?

Shinta Angriyana - detikTravel
Rabu, 21 Mar 2018 08:45 WIB
Ilustrasi masyarakat China saat mudik (REUTERS)
Shanghai - China merencanakan program kredit sosial untuk turis domestik. Salah satu serial TV Black Mirror, juga pernah punya cerita yang serupa.

Program kredit sosial ini diberlakukan kepada traveler asal China ketika naik pesawat atau kereta di dalam wilayah Negeri Tirai Bambu. Seperti dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (21/3/2018) traveler yang berbuat tindakan sosial yang merugikan orang lain, nilainya akan turun dan berpengaruh ketika ia traveling di masa selanjutnya.

Aturan ini dikeluarkan oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China. Disebutkan kalau peraturan ini akan berlaku mulai dari tanggal 1 Mei 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dikumpulkan detikTravel, sistem ini mirip dengan salah satu episode serial Netflix berjudul Black Mirror di season 3, episode 1. Kurang lebih, konsepnya sama, sikap dan perilaku seseorang ditentukan oleh perilaku yang dibuat oleh masing-masing individu.

BACA JUGA: Sudah 6,1 Juta WN China Dilarang Traveling

Dalam episode berjudul 'Nosedive' tersebut, kehidupan ditentukan oleh rating atau nilai yang didapat berdasarkan sikap masing-masing orang. Apabila orang tersebut mendapat rating di bawah 4, ia akan mendapat perilaku yang tidak baik atau pelayanan masyarakat di bawah standar yang seharusnya serta menentukan status sosial.

Salah satu adegan di Black MirrorSalah satu adegan di Black Mirror (drab2000/YouTube)

Salah satu adegan juga menjabarkan, sang pemeran utama terpancing emosi dan membentak petugas tiket sehingga mendapatkan rating yang buruk karena kehabisan bangku pesawat. Akibatnya, ia mendapatkan rating yang buruk. Untuk mengganti moda transportasi yang dipakai, pemeran tersebut menyewa mobil.

Tetapi, karena nilainya di bawah standar, ia mendapatkan mobil yang tidak layak untuk perjalanan jarak jauh. Ia pun kesulitan untuk melalui perjalanan menuju tujuannya.

Kalau di China, pelanggaran-pelanggaran yang dianggap menurunkan nilai contohnya adalah menggunakan tiket kedaluwarsa, merokok di gerbong kereta, atau berbohong soal ancaman terorisme. Menurut Reuters, perilaku lainnya seperti telat membayar asuransi, atau membayar denda juga akan berpengaruh pada penilaian setiap individu.

Bahkan, warga yang sudah banyak melakukan kesalahan dapat terancam di blacklist atau dilarang bepergian jika sudah kelewat batas. Pemerintah China sebenarnya juga telah membuat berbagai macam kebijakan yang berkaitan dengan perilaku turisnya. Salah satunya, adalah membuat buku panduan khusus turis China juga pergi ke luar negeri. (rdy/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ada Apa dengan Turis China?
Ada Apa dengan Turis China?
24 Konten
Tahun 2017 saja, ada 127 turis China keluar negeri dan 4,88 miliar turis China jalan-jalan di negeri sendiri. Tren traveling tidak diimbangi perilaku yang baik. Pemerintah China pun berencana melarang traveling kepada warga yang perilakunya buruk
Artikel Selanjutnya
Hide Ads