Kata Peneliti Soal Karang Laut yang Diangkat-angkat Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kata Peneliti Soal Karang Laut yang Diangkat-angkat Wisatawan

Bona - detikTravel
Rabu, 18 Apr 2018 06:55 WIB
Wisatawan yang mengangkat karang (Instagram)
Jakarta - Video wisatawan angkat-angkat karang viral di Media Sosial. Begini kata peneliti soal aksi tersebut.

Operatur tur Pahawang dengan akun @mainke_pahawang sempat membuat heboh Instagram. Akun tersebut membagikan kegiatan tur yang sedang angkat-angkat karang anemon dan ikan badut atau nemo hampir ke permukaan air.

Walaupun postingan sudah di hapus, namun video tersebut sempat membuat geger warganet. Peneliti karang pun ikut berkomentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anemon (karang laut tersebut) tentunya tidak boleh diangkat apalagi dikeluarkan dari permukaan air. Ketika anemon diangkat atau dipindahkan, ikan badut sebagai simbion obligat akan mendapat masalah," ujar dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, Dr Ir Diah Permata Msc, Rabu (18/4/2018) malam.

Ikan nemo dan anemon membentuk simbiosis obligat. Artinya, ikan badut mendapat perlindungan dari anemon. Ikan nemo akan menjadikan anemon sebagai rumah dan mencari makan di sekitar anemon tersebut. Sedangkan anemon mendapatkan keuntungan berupa pembersihan polip dan pengusiran jika terdapat predato

"Anemon dan ikan badut saling tergantung satu sama lain untuk keberlangsungan hidup mereka," ungkap Diah.

BACA JUGA: Heboh di Instagram, Wisatawan Angkat-angkat Karang Laut

Lalu apakah anemon yang diangkat-angkat tersebut tidak akan terganggu?

"Iya kalau ketika dipindahkan anemon bisa kembali menempel dengan baik di substrat, jika tidak tentunya mereka akan mati jika tidak bisa kembali menempel," tutur Diah.

Menyentuh karang saja tidak disarankan. Apalagi kalau sampai diangkat dan digoyang-goyangkan seperti video tersebut.

"Jika anemonnya mati tentu saja ikan badutnya juga terganggu. Iya kalau bisa segera menemukan anemon baru sebagai pengganti," jelas Diah.

Ikan badut sendiri mulai dikenal setelag film Finding Nemo garapan Disney. Film ini menampilkan sosok ikan badut atau clown fish yang menggemaskan.

"Ikan badut memang lucu dan menyenangkan untuk dilihat apalagi jika anemonnya pun bagus besar polipnya dan tentakelnya berwarna menarik. Tapi itu sama sekali bukan berarti harus dilihat dari jarak dekat apalagi pakai diangkat-angkat," ungkap Diah.

"Itu tindakan keterlaluan yang tidak mutu. Melihat kemudian memotret si anemon saya kira sudah cukup," tambahnya.

Screenshot video wisatawan angkat karang (@mainke_pahawang/Instagram)Screenshot video wisatawan angkat karang (@mainke_pahawang/Instagram)

Sebagai wisatawan sudah semestinya kita menjaga dan menghormati alam yang kita punya. Anemon ibaratkan rumah bagi ikan badut yang tak jauh beda dengan manusia.

"Selain itu dengan tidak sembarangan memegang, menyentuh atau mengangkat sebetulnya kita juga menyelamatkan diri kita sendiri dr kemungkinan terluka atau celaka," kata Diah.

Karena ternyata anemon tidak cuma bisa menyengat, beberapa spesies bahkan punya racun yang mematikan.

"Anemon memiliki knidosit atau sel sengat. Bisa (racun) pada beberapa jenis anemon bahkan bisa mematikan. Misalnya pada species Actinodendron arboreum, Phyllodiscus semoni dan Stichodactyla sp," jelas Diah.

BACA JUGA: Masyarakat RI di Kota-kota Besar Mulai Kepincut Motor Listrik (rdy/aff)

Hide Ads