Dilansir dari BBC dan Reuters, Jumat (20/4/2018) negara tersebut adalah Swaziland, suatu negara kecil di bagian selatan Afrika. Negara ini diapit oleh Mozambik dan Afrika Selatan, serta tidak memiliki pantai.
Raja Mswati III, pemimpin negara Swaziland membuat kebijakan baru dengan mengubah nama negaranya. Gara-garanya, Swaziland seringkali disangka Switzerland (Swiss)!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebenarnya sejak sidang umum PBB pada tahun 2017 kemarin, Raja Mswati III berbicara di depan publik dengan tidak lagi menyebut Swaziland. Dia menyebut nama Kerajaan eSwatini.
Ya, nama baru itu adalah eSwatini. eSwatini memiliki arti 'tanah Swazis'. Nama itu sudah diumumkan oleh Raja Mswati III saat perayaan hari kemerdekaannya baru-baru ini di negaranya.
BACA JUGA: Mitos Dinosaurus yang Masih Hidup di Afrika
Tapi nyatanya, mengubah nama negara juga berdampak ke beberapa hal lain. BBC menulis, harus banyak beberapa hal juga yang harus diubah seperti uang di sana masih memiliki nama Bank Sentral Swaziland, harus mendaftarkan nama barunya pada PBB, menggantis emua website pemerintahan yang masih menggunakan nama Swaziland dan sampai hal kecil mengubah kode negaranya SWZ (Swaziland).
Untungnya, nama Swaziland tidak ada dalam lagu kebangsaannya. Kalau ada, tentu repot karena harus diganti.
Meski sudah berganti nama, banyak media-media internasional yang memberikan kritik terhadap Raja Mswati III. Daripada mengganti nama negara, lebih baik urus angka kriminal dan HIV yang masih sangat tinggi.
BACA JUGA: Dipajang di IIMS 2018, Motor Jokowi Sudah Punya Spakbor (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo