Suka Duka Jadi Pilot Wanita

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suka Duka Jadi Pilot Wanita

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 21 Apr 2018 22:40 WIB
Kapten Ida (kiri), pilot wanita pertama maskapai Garuda Indonesia dan co pilot Melinda (Syanti/detikTravel)
Jakarta - Di Kartini Flight Garuda Indonesia, pesawat diterbangkan oleh pilot wanita. Mereka berbagi cerita suka duka menjadi pilot wanita.

Kartini Flight merupakan kegiatan Garuda Indonesia untuk merayakan Hari Kartini 21 April 2018 dengan melaksanakan penerbangan rute Jakarta-Yogyakarta. Segala hal yang berhubungan dengan bandara dan penerbangan nantinya akan dioperasikan oleh para wanita.

detikTravel berkesempatan terbang di Kartini Flight, Sabtu (21/4/2018) atas undangan Garuda Indonesia. Penerbangan ini nantinya akan diterbangkan oleh Kapten Ida Fiqriah yang merupakan kapten pilot pertama wanita Garuda Airlines, bersama co pilot Melinda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sesi wawancara, Kapten Ida pun berbagi cerita bagaimana pengalamannya selama bekerja sebagai pilot.

"Kalau cerita Enaknya jadi pilot adalah kita bisa ke mana aja, baik dalam negeri maupun luar negeri," ungkap Kapten Ida.

Ida Fiqriah merupakan kapten pilot wanita pertama Garuda Airlines. Jam terbangnya pun sudah lebih dari 11 ribu jam dan telah memulai karir pilot semenjak tahun 1999. Kapten Ida juga menceritaka dukanya menjadi seorang pilot.

"Enaknya pilot yaitu tadi, kita bisa kemanapun. Namun dukanya adalah kita mesti jauh dari keluarga. Untungnya suami dan keluarga saya mendukung karir saya. Mereka sudah tahu bagaimana resiko bekerja di penerbangan, terutama suami," ceritanya.

BACA JUGA: Tania Artawidjaya, Kartini Muda di Dunia Penerbangan Indonesia

Lain pula cerita dari co pilot Melinda. Dia pun mengaku menikmati proses dan sejauh ini tidak ada kesulitan maupun duka yang dia rasakan.

"Sejauh ini aku nggak punya kesulitan berarti untuk menjadi seorang pilot. Karena di Garuda kita dibimbing, kalau kita bingung atau nggak tahu nanti mereka akan ngajarin sampai paham dan bisa," cerita pilot muda yang baru saja berumur 25 tahun ini.

Melinda pun bercerita bahwa stigma wanita diremehkan dan tidak dianggap di penerbangan itu tidak benar.

"Karena wanita di penerbangan itu sedikit bukan berarti kita diremehkan atau diacuhkan. Selama pendidikan kita dilatih dan dibimbing seperti pilot laki-laki kok. Kita nggak akan bisa jadi pilot kalau tidak memenuhi standar," tambah Melinda.

Dalam wawancara Melinda juga bercerita bagaimana dulu awalnya dia dipertanyakan profesionalnya oleh penumpang karena usianya.

"Dulu pernah ada penumpang yang ragu gitu sama aku. Katanya "kecil banget! Emangnya bisa terbang? ," tambah Melinda.

BACA JUGA: Perempuan dan Pariwisata di Mata Menteri Susi

Di momen Hari Kartini ini, Kapten Ida mempunyai pesan khusus untuk wanita Indonesia.

"Perempuan harus tahu siapa dirinya, kerjaannya apa dan posisinya sebagai siapa. Perempuan harus pandai-pandai menempatkan diri baik sebagai istri, pekerja, anak dan orang tua. Kita harus bertanggung jawab dengan jabatan yang kita pegang," ujar Kapten Ida. (sym/aff)

Hide Ads